Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Warga Keluhkan Kondisi Jalan Rusak dan Licin Akibat Aktivitas Mobil Angkutan Pasir di Kecamatan Tambang
Nusaperdana.com, Kampar - Tidak hanya beroperasi di aliran Sungai Kampar, aktivitas tambang pasir di beberapa desa di Kecamatan Tambang juga dikeluhkan warga.
Menurut warga, hilir mudik truk angkutan pasir sangat mengganggu jalan masyarakat. Disebutkan warga, jalan jadi rusak, berlumpur, licin dan basah. Bila tak hati-hati bisa membahayakan para pengendara.
"Aduh bang, jalan kami kini macam jalan ke kebun zaman dulu. Banyak lubang-lubang dan berlumpur," ucap salah seorang warga Desa Kualu kepada wartawan, Minggu, 14 November 2021.
Dia pun mengungkap, sejak dari Desa Terantang hingga ke desa-desa di hilir seperti Desa Padang Luas, Parit Baru dan Kualu sangat banyak tambang pasir. Tapi sebut dia, kerusakan jalan yang sangat parah terjadi di Desa Parit Baru dan di Desa Kualu.
Dia mengatakan, warga sudah sejak lama merasakan kerusakan jalan yang dipicu oleh hilir mudik truk angkutan pasir tersebut. Namun, keluhan warga ini katanya, tak begitu didengar oleh pihak-pihak berwenang di daerah tersebut.
"Tapi apa daya bang, warga biasa ini macam kita ini sulit didengar keluhannya. Kita hanya bisa berharap pada pihak kecamatan untuk dapat mengambil sikap agar jalan masyarakat tidak semakin parah kondisinya," harap dia.
Dia pun menyebut, kondisi jalan berlumpur akan berubah jadi debu yang sangat mengganggu mata pengendara di musim panas. Kondisi jalan rusak yang dipicu oleh hilir mudik truk pengangkut pasir ini, lanjut dia, sudah sangat diketahui oleh pihak kecamatan maupun desa. Yang sangat disayangkan warga, pihak desa dan kecamatan justru terkesan tutup mata.
Dikatakannya, usaha tambang ini banyak dimiliki oleh orang bukan warga desa setempat melainkan dimiliki oleh orang yang berdomisili di Pekanbaru.
"Kalau di Parit Baru dan Kualu rata-rata pemiliknya orang yang tinggal di Pekanbaru," beber dia.
Kami kemudian menghubungi Camat Tambang, Abukari untuk meminta tanggapan atas keluhan warga ini. Namun, Abukari lagi lagi tidak merespon upaya wartawan untuk menghubunginya.
Hingga berita ini kami tayangkan, telepon dan Wa dari kami tak ditanggapi oleh Abukari.(Redaksi)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi