2023, Investor Jepang Bangunan IFM Di Rohil

(Keterangan gambar )Investor Jepang di sambut baik oleh Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong, tampak kedua belah pihak serius membahas kerjasama kedepannya

Nusaperdana.com, Rohil -Rencana pembangunan International Fish Market (IFM) sistem kerjasama antara pemerintah Jepan dengan Indonesia di areal Pelabuhan Bagansiapiapi tahun 2023 sepertinya bakal akan terwujud. Pasalnya, perwakilan investor asal negri Sakura kembali datang untuk kedua kalinya dan langsung menemui Bupati Rohil, Afrizal Sintong SIP guna memastikan rencana pembangunan IFM yang telah di sepakati tersebut.

Kedatangan investor Jepang yang di dampingi perwakilan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Herman Mahmud dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Rohil, M Amin Senin (8/8/2022) di Bagansiapiapi tersebut di sambut baik oleh Bupati dan langsung dilakukan pertemuan yang turut di hadiri seluruh Kepala OPD dilingkungan Pemkab Rohil.

Pertemuan antara Pemkab Rohil dengan investor asal Jepang yang juga dihadiri perwakilan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan serta Kepala Dinas Perikanan provinsi Riau ini adalah untuk menindaklanjuti lanjuti hasil survey konsultan perencana asal Jepang yang sudah turun pada bulan Februari lalu.

"Ivestor yang datang hari ini adalah pemodal pembangunan International Fish Market. Mereka datang untuk memastikan hasil survey apakah benar layak atau tidak  dibangun International Fish Market di Pelabuhan Bagansiapiapi ini," jelas bupati.

Melalui hasil kesepakatan dengan investor Jepang pada pertemuan ini terangnya, insha allah kemungkinan IFM ini akan dibangun pada tahun 2023 mendatang yang bekerjasama dengan Kementerian Kelautan. "Dari hasil kunjungan ini nantinya pihak Investor akan membahasnya lagi di daerah mereka yakni Tokyo, Jepanv. Saya sangat berharap rencana besar ini bisa terwujud," harap Bupati.

Usai Sepakat menjalin Kerjasama, Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong bersama sejumlah Kepala OPD photo bersama dengan Investor Jepang (adv)

Sebab lanjutnya, dengan adanya IFM ini, hasil tangkapan ikan para nelayan di daerah pesisir mulai dari Kecamatan Sinaboi, Pasir Limau Mapas Kubu hingga dan Bagansiapiapi akan ditampung di pasar khusus dan bisa dikirim keluar daerah.

Sehingga dengan demikian ekonomi masyarakat khususnya para nelayan diyakini akan lebih meningkat. "Dengan adanya International Fish Market ini harga jual ikan dipastikan bakal akan lebih tinggi dari saat ini. Dengan demikian, ekonomi para nelayan kita akan bisa terangkat dan kehidupan mereka akan lebih baik lagi dari saat ini," ungkap Bupati.

Untuk mendukung terwujudnya rencana ini, Pemkab Rohil juga telah menyiapkan anggaran dalam APBD Perubahan untuk melakukan ganti rugi lahan seluas 10 hektar yang nantinya akan di peruntukan sebagai lokasi pembangunan IFM ini. "Apa yang di rencanakan oleh investor asal Jepan ini adalah hal baik dan bermanfaat bagi banyak orang khususnya para nelayan. Kita patut dukung, makanya kita dari Pemkab Rokan Hilir akan menyiapkan lahan untuk mewujudkan pembangunanya," tutur Bupati.

Sementara itu, sebelumnya Senin (7/2/2022) Konsultan Jepang secara langsung turun melakukan survey lokasi akan dibangunnya IFM di Bagansiapiapi. Selain melaksanakan survey lokasi, konsultan Jepang yang didampingi Kadis Perikanan Provinsi Riau Herman Mahmud dan Kadis Perikanan Rohil M Amin kala itu juga melakukan peninjauan ke beberapa lokasi seperti Pelabuhan, gudang ikan bahkan peninjauan nelayan yang ada di Pulau Halang.

Kepala Dinas Perikanan Rohil beserta ajak Investor Jepang meninjau galangan kapal Bagansiapiapi (adv)

Usai melakukan survey, Konsultan Jepang kemudian bertemu dengan Wakil Bupati Rohil, Rohil H Sulaiman guna membicarakan tindak lanjut pembangunan IMF itu. Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Herman Mahmud mengatakan, survei yang dilakukan ini  guna melihat secara langsung kondisi lokasi akan di bangunnya pelabuhan IFM serta keberadaan nelayan.

Pembangunan Internasional Fish Market itu sendiri katanya, juga bertujuan untuk mengangkat kembali nama Bagansiapiapi sebagai penghasil ikan terbesar di Dunia.
Dengan pembangunan pelabuhan nantinya sebut Herman Mahmud, hasil ikan para nelayan nantinya akan dipasarkan hingga internasional. Pembangunan itu sendiri bukan hanya pelabuhan saja. Namun akan dilengkapi dengan pabrik es maupun pengalengan ikan.

"Setelah melihat kondisi dan para nelayan investor sangat merasa antusias dan yakin, untuk tahap awal pembangunan pelabuhan dulu," paparnya. Ia juga menyebutkan, pada bulan Agustus mendatang konsultan tersebut akan kembali berkunjung ke Bagansiapiapi bersama Menteri Perikanan dan Kelautan RI.

Sementara itu, Kadis Perikanan Rohil M Amin menambahkan, dari hasil survey dilapangan, investor dari Jepang tersebut sangat merasa puas. "Mereka puas dengan kunjungan lapangan tadi. Katanya dari 4 wilayah yang dikunjungi di Bagansiapiapi paling hangat sambutannya," pungkasnya. (Adv)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar