Dentuman Kemarin Pagi Diklaim Sebagai Skyquake, Apa Itu?

Ilustrasi. Sumber Foto: Viva.co.id

Nusaperdana.com, Jakarta – Suara dentuman terdengar di sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya, Sabtu dini hari kemarin. Banyak yang mengira, bahwa itu adalah suara letusan Gunung Anak Krakatau. Namun, ada juga yang menyebut bahwa itu adalah skyquake.

Apa sebenarnya skyquake? Dikutip laman Blastingnews, Sabtu 11 April 2020, fenomena ini adalah suara keras yang datang dari langit. Skyquake dilaporkan telah terjadi di hampir di seluruh dunia.

Suara-suara tersebut disebabkan oleh fenomena atmosfer langka. Beberapa negara memiliki sebutan yang berbeda, seperti Italia adalah brontidi, yaitu seperti guntur. Sementara, masyarakat Jepang menyebutnya sebagai uminari, yang berarti gemuruh dari laut.

Disebutkan jika penulis terkenal asal Amerika Serikat pada abad ke-19, Washinton Irving pernah membahas mengenai skyquakes. Dia bercanda, dengan mengaitkan suara ganjil dari hantu yang bermain bowling di pegunungan.

Namun, cerita lain mengungkapkan jika penyebab skyquake adalah pesawat militer yang melesat dan menembus kecepatan suara. Teori lain dentuman disebutkan berasal dari saluran listrik bertegangan tinggi, radiasi elektromagnetik, saluran gas bertekanan tinggi, atau perangkat komunikasi nirkabel.

"Gempa bumi dangkal dan gundukan tambang bisa menyebabkan (dentuman ini), menyebabkan guncangan dari bawah, dan terdengar di angkasa. Ada juga penyebab alam dan yang berasal dari manusia," kata ahli Meteorologi dari Accuweather, Jim Andrews.

Beberapa negara pernah mengalami fenomena skyquake ini. Menurut laporan NY Post, pada 2017 terdapat lebih dari 64 insiden dentuman. Di Amerika Serikat, dentuman keras terdengar dari langit dekat Pantai Daytona, Florida serta Birmingham, Alabama.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar