Trending
+
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Dibaca : 254 Kali
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Dibaca : 280 Kali
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Dibaca : 227 Kali
Meresahkan Warga, 3 Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polsek Tembilahan Hulu
Dibaca : 596 Kali
Dimulai Dari Kajian, Bengkres Akan Pentaskan Sejarah Perjuangan Panglima Besar Reteh
Inhil - Bengkel Kreasi atau Bengkres berencana untuk melakukan kajian tentang sejarah perjuangan Panglima Besar Reteh, Tengku Sulung. Hasil kajian tersebut kemudian akan divisualisasikan dalam bentuk pertunjukan teater.
"Menjadi penting bagi kami karena Tengku Sulung adalah seorang pejuang kemerdekaan terhadap kolonial Belanda di daerah Reteh dan Sungai Batang. Sejarah ini perlu kita angkat kepermukaan, dalam hal ini dalam bentuk pementasan teater," ungkap Roma Irama, Ketua Bengkel Kreasi, Sabtu (11/5/2019) di Tembilahan.
Pada kesempatan ini, Roma sedikit menceritakan kisah Sang Panglima. Dia menuturkan, semula Tengku Sulung berkedudukan di sebuah desa bernama, Kotabaru Hulu, sekitar 16 mil dari Pulau Kijang.
Roma mengatakan, di desa ini Tengku Sulung membangun Benteng yang kelak ditandai dengan adanya Desa Benteng, Sungai Batang, Indragiri Hilir di Hulu Sungai Batang.
"Benteng ini dibangun di kawasan seluas 2 hektare. Sekitar 3 Kilometer dari benteng ini terdapat rumah Tengku Sulung berupa benteng kecil yang ditumbuhi pohon Dedap," jelasnya yang terus melanjutkan cerita.
Menurut Roma, di benteng itulah pertahanan Tengku Sulung dan pasukannya dalam melawan Belanda yang datang dari pusat Karesidenan di Tanjung Pinang.
"Tengku Sulung sangat didukung oleh pasukannya, baik yang berdiam di Hilir maupun di Hulu Kotabaru," kata Roma mengakhiri sekilas kisah tentang Panglima Besar Reteh, Tengku Sulung.
Sementara itu, Saipudin Ikhwan atau Boboy sebagai salah satu pendiri Bengkel Kreasi, menjelaskan tentang pentingnya sejarah bagi generasi muda, khususnya generasi muda Kabupaten Inhil. Dia menyebutkan bahwa sejarah adalah 'kompas' masa depan.
"Kita sebagai generasi muda tak boleh hilang pegangan dengan sejarah, terutama sejarah perjuangan daerah. Belajar sejarah ibarat menarik busur panah, semakin ke belakang, maka akan semakin melesat jauh kedepan," katanya.
Setelah melakukan kajian mendalam baik secara historis hingga sosiologis, diungkapkan Boboy, dengan terlebih dahulu mendatangkan pakar dan tokoh yang mengetahui tentang perjuangan Tengku Sulung, maka selanjutnya hasil kajian tersebut akan dijadikan sebuah naskah teater, lagu dan syair.
Berita Lainnya
Pemdes Parit Kebumen Gelar Pelatihan Program Pokok PKK
H Dani Pimpin Apel Pembukaan DTD dan Susbalan PC GP Ansor Inhil
Tradisi Menjelang HUT ke-445 Kab Pemalang Ziarah ke Makam Mbah Jenggot
Satu-satunya Mewakili Kaum Perempuan, Emak-Emak Duri Yakin Kasmarni Jadi Bupati
Penemuan Mayat Wanita Cantik di Indekos di Tembilahan Ternyata Dibunuh Sang Kekasih
Bupati Inhil Diwakili Sekda Buka Pelatihan SIA Bumdesa Tahun 2021
Hampir Rampung, Pengerjaan Tugu TMMD Ke-111 Kodim 0314/Inhil Terus Dikebut
Kasat Reskrim polres Kampar, Enggan Berkomentar Terkait Dugaan Kegiatan Fiktif Desa Tanjung Karang