Trending
+
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Dibaca : 420 Kali
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Dibaca : 444 Kali
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Dibaca : 328 Kali
Meresahkan Warga, 3 Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polsek Tembilahan Hulu
Dibaca : 701 Kali
Dugaan Pengeroyokan Wartawan Oleh Oknum Polisi Saat Liput Aksi Mahasiswa di Makassar
Nusaperdana.com, Makassar - Seorang wartawan dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara bernama Darwin Fatir diduga menjadi korban pengeroyokan oleh oknum polisi saat sedang meliput aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kebijakan pemerintah dan DPR RI di Makassar, Selasa (24/9).
Darwin dikeroyok saat aparat keamanan memukul mundur mahasiswa yang sedang berdemo.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani membantah soal terjadinya pengeroyokan tersebut. Dia justru meminta supaya awak media menggunakan rompi atau tanda pengenal sebagai wartawan.
"Tidak ada pengeroyokan. Rekan-rekan wartawan kalau liput unjuk rasa anarkis harus gunakan simbol wartawan. Bisa pakai rompi 'pers', kalau situasi chaos jangan terlalu dekat dengan pelaku unjuk rasa," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.
"Polisi mana tahu wartawan atau bukan. Yang kenal wartawan hanya Kapolres atau Kabid Humas. Anggota tidak ada yang kenal. Mohon maaf apabila terjadi insiden tadi," ujarnya kemudian.
Namun berdasarkan foto yang beredar dan diterima CNNIndonesia.com, Darwin justru terlihat sudah menggunakan identitas pengenal atau ID pers sebagai wartawan Antara. ID tersebut jelas tampak dikalungkan di leher Darwin.
Saat ditunjukkan foto korban yang menggunakan ID Pers, Dicky pun mengatakan akan melakukan penyelidikan terkait tindakan pengeroyokan tersebut.
"Nanti kita cek siapa yang melakukannya. Kalau terbukti bersalah akan kita proses. Kalau disimpan mana kelihatan, seperti wartawan luar negeri, mereka pakai rompi tulisan Press," ucapnya.
Dicky juga meminta maaf atas insiden tersebut. Namun, dia mengaku akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk mengetahui kebenaran dari peristiwa pengeroyokan yang diduga dialami oleh Darwin.
"Kami minta maaf. Anggota yang melanggar akan diberikan sanksi," tuturnya.
Untuk kepastian dugaan pengeroyokan itu, kata Dicky, pihak Propam Polda Sulsel akan melakukan penyelidikan. Untuk sanksi terhadap pelaku juga tergantung dari hasil sidang disiplin nantinya.
"Nanti kita akan lakukan penyelidikan dulu oleh Propam. (Sanksi) Tergantung dari hasil sidang disiplin," ucapnya.
Aksi unjuk rasa di Makassar berujung ricuh. Kepolisian menangkap empat orang mahasiswa yang melancarkan aksi unjuk rasa di Makassar, Sulawesi Selatan pada hari ini, Selasa (24/9). Mereka langsung dibawa pergi untuk diperiksa lebih lanjut.
Aksi bertujuan untuk menolak Revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), RUU Pertanahan dan beberapa RUU lainnya yang dianggap kontroversial. Mahasiswa menolak jika sejumlah RUU itu disahkan oleh DPR.
Selain itu, mahasiswa juga meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait UU KPK yang baru saja disahkan DPR. Mahasiswa berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulsel.
Berita Lainnya
Upacara Hari Lahir Pancasila 2023, Kapolres Kampar Bersama PJU Mengikuti Secara Virtual
Video Meja Pers, Kesejahteraan Petani Kelapa Tanggungjawab Siapa?
Satgas TMMD Ke-111 Kodim 0314/Inhil Goro Bersihkan Tepian Jalan Jelang Kunjungan Wasev
Kasat Lantas Polres Kampar Terus Gencarkan Himbauan Protkes Saat Penerapan PPKM
Bupati Labuhanbatu Peringati Malam Nuzulul Quran
Banjir Landa Beberapa Daerah di Aceh Singkil
Apel Konsolidasi, Wakil Bupati Inhil: Suasana Tertib dan Kondusif Bentuk Kerja Sama Semua Pihak
Sat Lantas Polres Inhil Alihkan Arus Lintas Tembilahan - Pekanbaru