Enggan Berkomentar Banyak Perihal People Power, Dandim Inhil: Mohon Maaf Saya Bersama Rakyat
Inhil -Dandim 0314/Inhil, Letkol Inf Andrian Siregar, enggan berkomentar banyak perihal isu people power yang kian merebak di kalangan masyarakat.
"Mohon maaf Saya bersama rakyat. Mikirkan harga kelapa saja sudah pusing," begitu balasannya ketika dihubungi wartawan melalui pesan tertulis di Tembilahan, Kamis (16/5/2019) sore.
Letkol Inf Andrian Siregar juga menyarankan kepada pihak media untuk tidak ikut-ikutan menambah panas suasana. "Saran Saya media tidak perlu lah ikut-ikut menambah panas suasana," tukasnya.
Di sisi lain, Letkol Inf Andrian Siregar juga tidak menganggap isu people power sebagai isu yang santer berkembang di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Inhil. "Siapa yang bilang santer di kalangam masyarakat Inhil?," katanya.
Sebagaimana diketahui, sejak beberapa waktu lalu, beredar kabar akan dilakukannya gerakan people power dalam bentuk pengerahan massa oleh kubu pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dilatarbelakangi penolakan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu tahun 2019 pada 22 Mei mendatang.
Sejumlah tokoh di Kabupaten Inhil pun juga telah menyerukan kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam upaya mendelegitimasi hasil kerja lembaga penyelenggara Pemilu, yakni KPU melalui gerakan people power.
Di pihak lain, simpatisan dari kubu pasangan 02 cukup banyak yang menyepakati adanya gerakan people power dengan alasan kedaulatan rakyat seperti yang beredar luas di Media Sosial.

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi