Festival Bumi Sri Gemilang, Bupati Inhil Hadiri Gelaran Pentas Seni Serumpun


Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Bupati Inhil, HM Wardan menghadiri gelaran Pentas Seni Serumpun dalam rangka Festival Bumi Sri Gemilang XVIII tahun 2019 di lapangan Gajah Mada, Tembilahan, Minggu (16/11/19) malam. Tari Mamba yang disuguhkan mengakhiri festival hari pertama. Bermacam sanggar dari setiap daerah dan negara hadir dalam festival yang digelar di Tembilahan, Riau ini contohnya Malaysia, Singapura, Jambi, Sumater Selatan, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Tanjung Balai Karimun Kepri dan Sumatera Barat serta para budayawan pimpinan Sanggar tari kipas bati sanggar seni dan sanggar seni tiga darah beserta insan seni. Kurang lebih 13 grup yang akan tampil di antaranya sanggar asbari dan teater Kuala lumpur Malaysia ,sanggar antropologi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam, sanggar sedulang setudung Banyuasin Sumatera Selatan, sanggar anak Negeri Kota Jambi Provinsi Jambi, lembaga kesenian bunga tanjung Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara ,sanggar pelangi budaya studio kabupaten Tanjung Balai Karimun Provinsi kepulauan Riau dan sanggar community Padang panjang Sumatera Barat. Semua tim kesenian inilah yang akan unjuk kebolehan di hadapan kita semua pada acara gelar seni serumpun malam hari ini juga akan dimeriahkan oleh sanggar seni tiga dara Tembilahan Sanggar Citra Sebati Tembilahan dan sanggar seni Gemilang Tembilahan disamping 13 grup seni yang tampil acara ini juga akan diisi dengan penampilan 50 peserta yang mengikuti festival dangdut. Bupati Inhil, HM Wardan mengungkapkan, Dirinya sangat mendukung dan menyambut baik atas terselenggaranya gelaran Festival Bumi Sri Gemilang ke-18 tahun 2019 yang ditaja oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir. "Pergelaran kesenian ini memiliki makna yang cukup penting tidak hanya berperan sebagai forum untuk berbagi dan bertukar informasi tentang pembinaan pengembangan dan upaya untuk memajukan seni tradisi serumpun antar Provinsi dan antar negara namun juga yang tidak kalah penting adalah meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya," pungkas Bupati dalam sambutannya. Selain itu, diungkapkan Bupati, gelaran Pentas Seni Serumpun ini juga memberikan hiburan yang edukatif dan bernilai kultural sebagai filter masuknya budaya barat yang dapat mengikis jati diri bangsa khususnya serumpun Melayu mengingat jati diri bangsa akan tercermin dari penampilan seni dan budaya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten dan Hilir. "Kami merasa bangga tapi merasa senang dan bahagia atas banyaknya tamu-tamu yang datang terutama dari luar kabupaten dan Hilir dari luar provinsi Riau dan malahan datang dari negara tetangga Singapura dan Malaysia kegiatan ini sudah merupakan kegiatan yang ke-18 artinya sudah 18 tahun minimal kegiatan ini sudah kita laksanakan secara terus-menerus secara berturut-turut tahun dan tentunya pada kesempatan-kesempatan tertentu dapat juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang sama," kata Bupati. Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Inhil, Junaidy Ismail menyampaikan, maksud dan tujuan dilaksanakan gelar seni serumpun ini adalah untuk menjadikan wadah seni dan budaya dalam rangka melestarikan memelihara dan mengembangkan budaya seni yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir dan wilayah terutama yang ada di provinsi Riau di Pulau Sumatera dan kawasan semenanjung Melayu baik di Indonesia maupun di negeri tetangga Malaysia, Singapura dan lain sebagainya. "Kegiatan ini juga untuk menjalin silaturahmi dengan negara tetangga melalui para petani yang dilaksanakan untuk yang ke-18 kalinya kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dalam rangka membangun dan memajukan kebudayaan melalui seni dan budaya dalam rangka menjaga nafas dan pembangunan di negeri hamparan kelapa dunia," kata Junaidy. Festival Bumi Sri Gemilang yang telah dilaksanakan pertama kali adalah tari sekapur sirih tingkat SD kemudian lomba tari garapan baru tingkat SLTP dan SLTA dan juga sedang berlangsung lomba lagu Melayu yang pesertanya cukup ramai akhirnya tidak dapat diselesaikan oleh panitia akan dilanjutkan pada malam besok. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 11 dan berakhir nantinya pada tanggal 17 November tahun 2019 dan pada malam hari ini merupakan malam puncak dari seluruh rangkaian acara kepada para peserta perlombaan dari panitia pelaksana akan memberikan hadiah berupa uang tropi dan piagam penghargaan kepada para pihak yang ikut berpartisipasi. Penulis: Safarudin



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar