Trending
+
Bupati Inhil Imbau Masyarakat Waspada Kebakaran Lahan dan Hutan
Dibaca : 463 Kali
Mafia Tanah Berulah, Polda Kepri Tangkap Pelaku Pemalsuan Sertifikat
Dibaca : 725 Kali
Gempa Guncang Ambon, 20 Orang Meninggal Dunia

Nusaperdana.com, Ambon - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 20 orang meninggal dunia usai gempa mengguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9). Jumlah tersebut menyusut dari rilis sebelumnya yang menyebut korban meninggal dunia mencapai 23 orang.
"20 korban dinyatakan meninggal dunia pascagempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi di Ambon pada 26 September 2019 lalu," jelas Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangannya, Sabtu (28/9) seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Sementara itu BPBD Provinsi Maluku juga mencatat sebanyak 152 orang yang terluka. Sementara itu sebanyak 25 ribu warga mengungsi.
Agus melanjutkan, ke-20 korban meninggal tersebut masing-masing terbagi di tiga wilayah Kabupaten. Delapan orang di Kota Ambon, sementara 10 korban meninggal di Kabupaten Maluku Tengah, dan 2 korban meninggal di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Gempa diketahui mengakibatkan 534 rumah, dan 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan serta 6 sarana pendidikan rusak. Selain itu, sebanyak satu fasilitas kesehatan, satu pasar, dan satu jembatan juga dinyatakan rusak akibat gempa.
BNPB pun menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat berbagai kebutuhan dasar yang dibutuhkan untuk para pengungsi maupun korban luka-luka, seperti tenda, terpal, makanan, minuman, obat-obatan, serta kebutuhan mendasar lainnya.
Sementara itu, merujuk pada aktivitas kegempaan, hingga hari ini Sabtu (28/9) pukul 11.00 WIT, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya ada 475 kali gempa susulan yang mana sebanyak 64 kali gempa dirasakan di Kairatu, Ambon V MMI, Masohi III MMI, dan Banda II MMI.
Dalam rilis tersebut, BNPB menyebutkan bahwa BMKG telah menyatakan bahwa isu terkait akan terjadinya gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoax).
BMKG mengaku hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat, dan akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya.
Berita Lainnya
Dugaan Pelabuhan Tikus di Kijang, Bintan Timur: Warga Minta Pihak Berwenang Bertindak
Diduga Mangkir 2 Kali, LPPNRI Desak Kejari Kampar Untuk Menjemput Paksa Oknum Anggota DPRD Kampar
Sinergi Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Lubricants Wujudkan Injeksi Perdana Surfaktan PHR24 di Proyek CEOR Balam South
Warga Bangkinang Ditangkap Satreskrim Polres Kampar, Ini Kasusnya
Malam Puncak HUT Bhayangkara ke-79 Polres Bengkalis Pecah, Deretan Tokoh Hadir, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Simpang Jengkol
Polsek Siak Pastikan Situasi Aman dan Kondusif Saat Patroli Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa di PT. SSL
Bupati Inhil Dukung Kafilah pada Malam Pembukaan MTQ ke-43 Tingkat Provinsi Riau
Temuan LHP di Disdikpora Kampar Tahun 2023 Disaat Aidil Plt Kadis