Trending
+
Mafia Tanah Berulah, Polda Kepri Tangkap Pelaku Pemalsuan Sertifikat
Dibaca : 339 Kali
Warga Bangkinang Ditangkap Satreskrim Polres Kampar, Ini Kasusnya
Dibaca : 1105 Kali
Tepat di Hari Bhayangkara, Polsek LBJ Borgol Dua Tersangka Kasus Narkoba
Dibaca : 671 Kali
Harimau Terkam Penebang Kayu di Hutan Akasia

Inhil - M Amri, di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, tewas diduga disarang harimau. Korban ditemukan saat berkativitas menebang pohon akasia di konsesi PT RIA. Dari lokasi Petugas BBKSDA Riau menemukan jejak individu Harimau hutan.
“Sementara kita menduga kuat, koraban diserang Harimau Sumatera, hewan buas itu diketahui satu induk dan dua anak,†kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono kepada wartawan di Pekanbaru, Jumaat (31/5/2019).
Selama di lokasi, petugas memang belum bertemu langsung dengan Harimau. Petugas hanya mengikuti alur jejak di tanah yang kemudian menghilang ketika memasuki semak belukar.
Petugas juga sudah memasang kamera pengintai di beberapa titik. Petugas berharap dapat merekam penampakan keluarga harimau yang berkembang biak di tengah konversi hutan alam menjadi hutan tanaman industri.
Menurut Suharyono, sebagaimana dilansir liputan 6, petugas di lapangan belum bisa memastikan jenis kelamin dua anak harimau dan berapa umurnya. Pasalnya, identifikasi masih berlangsung dengan harapan kamera pengintai dapat merekam penampakan harimau.
Hasil pengecekan ke lokasi, korban Amri ketika diterkam harimau masuk ke hutan akasia bersama delapan rekannya.â€Jarak satu pekerja dengan lainnya sekitar 15 meter, kejadiannya pada 23 Mei 2019 pagi,†kata Suharyono.
Untuk mencegah adanya korban lain, Suharyono sudah meminta perusahaan menghentikan aktivitas. Pihaknya menyatakan radius dua kilometer dari titik penyerangan adalah zona merah.
“Zona merah tidak boleh ada sama sekali aktivitas karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar,†ucap Suharyono.
Selanjutnya dua kilometer lagi dari zona merah dinyatakan sebagai zona kuning. Untuk zona kuning diperbolehkan adanya aktivitas dengan prinsip kewaspadaan tingkat tinggi.
Selain itu, tambah Suharyono, juga ditingkatkan patroli bersama oleh personel BBKSDA Riau dengan TNI dan Polri. Pemerintah setempat juga membantu dengan menambah personel dari Satpol PP dan instansi terkait.
Tak hanya patroli, BBKSDA Riaujuga melakukan sosialisasi terkait mitigasi konflik harimau dengan manusia. Apalagi kemunculan ini sudah dilaporkan sejak April 2019 oleh masyarakat.
“Ditambah juga papan informasi dan peringatan jalur lintasan harimau. Kepada karyawan agar lebih waspada dan mengikuti SOP yang telah ada,†imbuh Suharyono.
Berita Lainnya
Sinergi Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Lubricants Wujudkan Injeksi Perdana Surfaktan PHR24 di Proyek CEOR Balam South
Warga Bangkinang Ditangkap Satreskrim Polres Kampar, Ini Kasusnya
Malam Puncak HUT Bhayangkara ke-79 Polres Bengkalis Pecah, Deretan Tokoh Hadir, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Simpang Jengkol
Polsek Siak Pastikan Situasi Aman dan Kondusif Saat Patroli Kamtibmas Pasca Unjuk Rasa di PT. SSL
Temuan LHP di Disdikpora Kampar Tahun 2023 Disaat Aidil Plt Kadis
Diduga Kades Kijang Jaya Jual 1 Unit Ruko Milik Desa
Langkah Nyata Kapolsek Tapung Hilir di Hari Bhayangkara ke 79: Jaga Gajah Liar dan Lindungi Warga
Kades Air Hitam: Kita Ke Kejati Riau Memenuhi Undangan Tim Satgas PKH Untuk Klarifikasi