Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Kades Buluh Cina Ngaku Wartawan Saat Ditanya Wartawan, Azrianto Beri Penjelasan
Nusaperdana.com, Bangkinang - Kepala Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Azrianto sempat mengaku sebagai wartawan manakala diwawancara beberapa media terkait isu dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD).
Namun, ketika diminta penjelasan lebih lanjut soal pernyataan yang kontroversial itu, Azrianto menjelaskan, bahwa maksudnya adalah jauh sebelum menjadi kepala desa, ia pernah bekerja sebagai wartawan.
"Saya dulu pernah jadi wartawan, di mediakara," ujar Azrianto ketika diminta klarifikasi terkait pernyataan dia yang mengaku sebagai wartawan.
Lebih lanjut Azrianto juga menerangkan, situasi saat itu, dimana ia hanya bermaksud ingin memastikan dari media dan dari organisasi pers apa wartawan yang hendak mewawancarainya tergabung, apakah tergabung di PWI atau di perkumpulan wartawan lainnya.
Dia mengatakan, dirinya punya hak untuk bertanya dari media dan organisasi apa para wartawan yang menemuinya saat itu.
"Kan kita juga berhak bertanya sebagai narasumber, media apa dan dari organisasi pers apa," jelas dia.
Soal isu dugaan pemotongan BLT DD di desanya, Azrianto dengan tegas membantah. Ia mengatakan tudingan itu sama sekali tidak benar.
Sebagaimana telah diberitakan oleh sebuah media online, Kepala Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Azrianto dinilai tidak profesional dalam menyikapi konfirmasi awak media terkait dengan dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa Tahun 2021.
Nada Azrianto selaku kepala desa tidak patut dengan membentak awak media yang datang secara baik dan profesional. Bahkan parahnya, staff dan juga Azrianto mengaku wartawan dan memegang KTA wartawan.

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek