Kadis perdagangan Kampar Hendry Dunan target 21 titik operasi pasar migas bekerja sama Bulog dan RAPP

foto: Kadis Perdagangan Kampar, Hendry Dunan bersama jajaran melakukan operasi pasar di Desa Sungai Jalau Kampar Utara bekerja sama dengan Perum Bulog

Nusaperdana.com, Kampar - Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK Kabupaten Kampar, Hendry Dunan ternyata diam-diam telah bergerak melakukan operasi pasar minyak goreng mengantispasi kelangkaan.

Dia menyebut, operasi pasar ini ia lakukan agar warga selaku konsumen tetap dapat membeli minyak goreng dengan harga yang standar agar tak terjadi gejolak di masyarakat.

Kata Dunan, dalam melakukan operasi pasar minyak goreng ini, Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik atau Bulog. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan operasi pasar minyak goreng setidaknya di 4 titik.

"Dalam operasi pasar minyak goreng ini kita bekerja sama dengan Perum Bulog," ujar Hendry Dunan, Minggu 13 Maret 2022.

Dunan menargetkan menjelang bulan puasa akan melakukan operasi pasar bersama Bulog di 8 titik.

Selain itu, ungkapnya, Dinas Perdagangan juga akan melakukan operasi pasar di 13 titik dengan bekerja sama dengan PT RAPP.

Hingga saat ini, kata Dunan, ada 13 titik yang telah berkoordinasi dengan pihaknya meminta dinas melakukan operasi pasar di wilayah mereka.

"Di 13 titik itu kita akan berkerja sama dengan PT RAPP. Jadi kalau ditotal akan ada 21 titik operasi pasar minyak goreng di Kampar," beber Dunan.

Mantan Kepala Dinas Pertanian Kampar ini mengatakan dalam melakukan operasi pasar, akan tetap berkoordinasi dengan provinsi. Sebab, katanya, persoalan minyak goreng bukan hanya terjadi di Kampar, tapi ini merupakan persoalan provinsi bahkan menjadi persoalan nasional.

Dunan mengaku akan berupaya maksimal mengatasi kelangkaan minyak goreng di wilayah Kabupaten Kampar yang menjadi tanggung jawabnya.

"Ya, itu terjadi seluruh Riau, dan sudah dibahas di tingkat provinsi. Secara langkah nyata kami sudah menggelar operasi pasar di beberapa titik dan akan terus dilaksanakan," ucap Dunan, Minggu 13 Maret 2022.

Berdasarkan tinjauan langsung yang kami lakukan ke Pasar Atas Bangkinang Kota, ditemukan fakta bahwa harga minyak masih bisa dikategorikan kondusif namun stoknya sangat terbatas.

Menurut keterangan Dewi, salah seorang pedagang, menjelaskan, ia menjual minyak goreng dengan harga normal.

“Harganya masih standar berada di kisaran Rp16.00-17.000 namun stoknya yang kurang. Yang adapun itu kualitas paling bawah,” ungkapnya, Sabtu (12/3/2022).

Dewi mengaku membatasi pembelian minyak goreng per orang di kiosnya agar tidak ada penimbunan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
 
“Ada pembeli yang mau membeli semua stok namun saya tidak mau. Saya hanya menjual sesuai kebutuhan saja biar semuanya kebagian,” terang Dewi.

Pedagang lainnya Muhammad Nazar mengungkapkan bahwa kelangkaan minyak di pedagang sudah berlangsung selama 1 bulan bahkan ada merek minyak yang sudah tidak tersedia lagi.

“Kelangkaannya sudah berlangsung 1 bulan terakhir ini, agennya tetap masuk seperti biasa namun ada beberapa merek minyak goreng yang memang tidak pernah lagi tersedia seperti Bimoli, Mitra, Sovia dan yang lainnya, yang masuk hanya minyak goreng dengan merek Permata itupun stoknya terbatas,” paparnya. (Redaksi)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar