Asap Mencemari Udara di Kota Duri yang diduga Karena Karhutla

Kompol Arvin: Semoga Hujan Segera Turun


Nusaperdana.com, Duri - Stabilitas udara Hari ini di wilayah Kecamatan Mandau tampak tercemar polusi berupa partikel kecil dan asap yang mengudara.

Hal ini Diduga, asap dan material sisa pasca kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) di beberapa titik yang menyebabkan konsentrasi asap di udara meningkat. Dan Minimnya pertumbuhan awan konvektif serta teriknya matahari dalam beberapa waktu terakhir turut menyumbang potensi titik api.

Asap yang mencemari udara Hari ini diduganya berasal dari karhutla yang ucap Kapolsek mandau Kompol Arvin Hariyadi SIK saat dikonfirmasi awak Media membenarkan keadaan itu.Selasa (11/08/2020) 

"Memang semalam pada hari Senin (10/08) ada kebakaran di beberapa titik," jelas kompol Arvin itu

Disebutkannya  lokasi yang terdapat titik api meliputi lahan gambut milik PT Chevron Pacific Indonesia di Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau dan sebidang kebun karet yang terbakar di jalan Siak, Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Duri.

Di Desa Harapan Baru, sekurangnya 4 hektare lahan gambut terbakar. Sementara di Desa Petani sekitar dua hektar kebun karet juga terbakar. Sumbangsih asap dari kebakaran lahan-lahan tersebut disinyalir meningkatkan konsentrasi asap dan polutan di udara, hingga akhirnya menjadikan udara di Duri tampak berasap dan berbau hangus.

"Mungkin itu asap hasil Karhutla, semoga hujan segera turun," Tutur Kompol arvin lagi

Harapan itu terlontar mengingat usaha yang dilakukan sudah sangat maksimal dalam memadamkan api. Pengerahan personel gabungan dan alat pemadam bahkan diterjunkan, tak tanggung pula dua unit helikopter berwadah air di bawahnya ikut beraksi dalam melakukan water boombing.

"Benar, semalam ada water boombing juga di Desa Harapan Baru," Terangnya

Ia berharap hujan segera turun dengan intensitas lebat dan durasi yang panjang di daerah-daerah lawan kebakaran, khususnya semak belukar dan lahan gambut.

Semoga hujan segera turun, jadi udara bisa bersih kembali dan lahan gambut bisa basah maksimal. Kalau hujan tak kunjung turun beberapa waktu kedepan, kondisinya mungkin bisa lebih dari saat ini. Disamping upaya pemadaman yang kita maksimalkan, kita tetap berdoa seraya berharap agar hujan segera turun.tutup Kompol Arvin Dengan penuh Harapan. (putra)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar