Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Konflik Lahan di Tapung, Camat Sopiandi: Warga Pagaruyung Punya SHM Sebagai Alas Hak
Nusaperdana.com, Kampar - Konflik saling klaim lahan sawit yang terjadi di antara masyarakat Desa Pantai Cermin kecematan Tapung kabupaten Kampar provinsi Riau dan masyarakat Desa Pagaruyung disebut Camat Tapung Sopiandi sudah dimediasi pemerintah.
"Kami dari pihak kecamatan sudah melakukan mediasi dengan kedua belah pihak," ujar Sopiandi, kepada media Nusaperdana.com, Selasa (19/4/2022).
Bahkan kata Sopiandi mediasi sudah dilakukan hingga ke tingkat Kabupaten, "Bahkan sudah sampai Kabupaten," ujarnya.
Sopiandi menjelaskan masyarakat Desa Pagaruyung posisinya sangat kuat karena telah memiliki alas hak atas lahan kebun sawit seluas 600 hektar yang diperselisihkan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM).
"Terkait status lahan, masyarakat Pagaruyung sudah memiliki alas hak yang sah berupa SHM atas nama orang per orang untuk luas lahan 600 hektar," beber Sopiandi lagi.
Pada Kamis (7/4/2022) telah terjadi keributan buntut klaim lahan kebun sawit antara masyarakat Pantai Cermin dan masyarakat Desa Pagaruyung Tapung.
Masyarakat Pantai Cermin mengklaim lahan seluas lebih kurang 600 hektar sebagai tanah ulayat. Sedangkan masyarakat Pagaruyung merasa berhak atas lahan tersebut karena telah memilki alas hak atas lahan.

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek