Mantan Pekerja Tuntut Hak, Kuasa Hukum PT Padasa Beri Tanggapan

Nusaperdana.com, Kampar - Video insiden keributan yang terjadi antara mantan karyawan dan security perusahaan sawit Padasa Enam Utama di Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar saat upaya pengosongan rumah perusahaan yang masih ditempati mantan karyawan telah beredar dan menyita perhatian publik.
Kuasa hukum mantan pekerja, Norma Sari menjelaskan, para kliennya tidak menuntut hal yang berlebihan. Katanya, mantan pekerja hanya menuntut hak-hak mereka sesuai undang-undang ketenagakerjaan.
"Tidak perlu ada intimidasi, tidak perlu ada kriminalisasi, tidak perlu ada pemukulan, penganiayaan," pinta Norma Sari.
Masih menurut Norma Sari, para mantan pekerja telah bekerja selama puluhan tahun bahkan sudah ada yang mencapai 33 tahun.
Bagian Humas PT Padasa, Zuliardi ketika dimintai keterangannya mengarahkan wartawan untuk menghubungi Rusdinur selaku kuasa hukum perusahaan.
"Konfirmasi saja Pak Rusdinur. Semua sudah di-handle sama beliau," ujar Zuliardi.
Rusdinur selaku kuasa hukum perusahaan ketika dihubungi wartawan memberikan tanggapan mengenai persoalan ini.
Pertama, Rusdinur mengatakan PT Padasa bekerja dan beroperasi atas izin dan prosedur yang resmi dari negara.
Kedua, kata dia, tindakan pengosongan yang dilakukan perusahaan adalah tindakan yang sah secara hukum dalam rangka mengamankan aset perusahaan.
"Karena dengan status bukan lagi karyawan, mereka (mantan pekerja) tidak lagi berhak menguasai rumah tersebut," ucap Rusdinur, Jumat, 24 September 2021.
Ketiga, beber dia, berbagai tindakan hukum secara persuasif telah dilakukan namun tidak ada iktikad baik dari para mantan karyawan.
Keempat, lanjut Rusdinur tindakan yang dipersepsikan mantan karyawan sebagai kekerasan bukan tindakan yang direncanakan, hanya merupakan respon spontan atas tindakan yang dilakukan mantan karyawan.
"Aksi itu bukan direncanakan, tapi respon spontan atas tindakan mantan karyawan," imbuhnya.
Dan yang kelima, ungkap Rusdinur tindakan security hanya menjalankan tugas dan dalam pelaksanaan tugas itu telah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Saat ditanya apakah tidak berlebihan para security dalam melakukan upaya pengosongan rumah membawa kayu pentungan? Rusdinur berdalih pentungan dan tameng merupakan perlengkapan security.
"Itu perlengkapan security pentungan dan tameng," jawabnya.
Rusdinur juga mengungkap persoalan antara PT Padasa dan mantan pekerjanya ini tengah bergulir di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
"Soal (tuntutan) pesangon telah mereka lakukan proses hukum. Eks pekerja telah mengajukan gugatan PHI ke pengadilan. Kita menunggu putusan pengadilan," tutur dia.
Rusdinur juga mengungkap situasi terkini di perusahaan pasca insiden minggu lalu itu dalam keadaan kondusif dan terkendali.
"Padasa sejak awal dalam keadaan kondusif dan sampai sekarang juga kondusif dan tidak ada hal-hal yang mencekam," tutup dia. (Redaksi)
Berita Lainnya
Begini Tanggapan Ketua DPRD Kampar Terkait 3 Orang Anggota DPRD Kampar Terseret Kasus
Polisi Berbagi Kebaikan: Satlantas Polres Kampar Edukasi Pelajar Baru SMA N 1 Koto Kampar Hulu tentang Keselamatan
Dugaan Pelabuhan Tikus di Kijang, Bintan Timur: Warga Minta Pihak Berwenang Bertindak
Diduga Mangkir 2 Kali, LPPNRI Desak Kejari Kampar Untuk Menjemput Paksa Oknum Anggota DPRD Kampar
DPP PPP Resmi Keluarkan SK DPW PPP Riau Kepemimpinan Baru Sah di Jabat H. Ikbal Sayuti
Sinergi Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Lubricants Wujudkan Injeksi Perdana Surfaktan PHR24 di Proyek CEOR Balam South
Warga Bangkinang Ditangkap Satreskrim Polres Kampar, Ini Kasusnya
Malam Puncak HUT Bhayangkara ke-79 Polres Bengkalis Pecah, Deretan Tokoh Hadir, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Simpang Jengkol