Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Meresahkan Warga, 3 Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polsek Tembilahan Hulu
Menteri Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Sudah Tindak 563 Bale Pakaian Bekas Senilai Rp 53,6 Miliar
Nusaperdana.com, Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah menindak 563 bale pressed pakaian bekas sepanjang 2020 hingga awal 2023 ini.
"Nilai BHP tersebut sekitar Rp 53,6 miliar," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (27/3/2023).
Dari catatan Kemenkeu, penindakan ini mengalami peningkatan dari beberapa tahun sebelumnya.
Praktik impor ilegal pakaian bekas bisa menghancurkan industri pakaian dan alas kaki nasional. Jika hal ini terjadi, akan banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) gulung tikar dan banyak orang kehilangan pekerjaan.
Dari data Bea Cukai dan Kemenkop, sejak 2019 sampai Desember 2022, kantor Bea Cukai melalui kantor penindak di Batam telah menindak 231 impor ilegal pakaian bekas.
Tak hanya itu saja, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Entikong juga telah melakukan sebanyak 82 penindakan, KPPBC Tanjung Priok (78 penindakan) , KPPBC Sintete (58 penindakan) , KPPBC Tanjung Pinang (52 penindakan), KPPBC Teluk Nibung (33 penindakan) , KPPBC Tanjung Balai Karimun (32 penindakan) , KPPBC Ngurah Rai (25 penindakan) dan KPPBC Atambua (23 penindakan).
Berita Lainnya
Pilkada 2020, Kemendagri Cuma Bisa Sanksi Petahana
JAM-Pidum Kejagung Menyetujui 3 Pengajuan Penuntutan Restorative Justice
Tinjau Runway 3, Menhub Apresiasi Upaya AP II dan Airnav Tingkatkan Kapasitas dan Layanan Bandara Soetta
Insiden Kapal Terbalik, Wartawan Istana di Labuan Bajo Selamat
Angkasa Pura I Raih Penghargaan pada Ajang Investor Awards 2019
Diajak Nikah Billy Syahputra, Ayu Ting Ting Lontarkan Syarat Ini
Nasib Penyelenggaraan Haji 2020 Segera Diputuskan
Terima Delegasi SoftBank dan DFC, Presiden Bicarakan Peluang Investasi di Indonesia