Merangkul Demokrasi Inklusif, Menlu Retno Buka Bali Democracy Forum ke-12


Nusaperdana.com, Bali – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi secara resmi membuka acara "Bali Democracy Forum Ke-12", Kamis (5/12/2019) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali.

“Demokrasi berhasil ketika demokrasi bersifat inklusif dan semua orang memiliki kesempatan berkontribusi pada proses demokrasi," tutur Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi pada pidato pembuka Bali Democracy Forum (BDF) ke-12.

Sebanyak 90 perwakilan negara dan 7 perwakilan organisasi internasional menghadiri BDF yang diselenggarakan Pemerintah Indonesia untuk ke-12 kalinya yang akan berlangsung selama 2 hari, yakni tanggal 5-6 Desember 2019.

Mengusung tema “Democracy and Inclusivity", BDF ke-12 juga menghadirkan berbagai unsur pemangku kepentingan. Sejumlah kelompok perempuan, pemuda, masyarakat madani, akademisi, dan pelaku usaha hadir guna memberikan perspektif yang komprehensif mengenai demokrasi yang inklusif.

Pemberdayaan peran perempuan juga menjadi sorotan dalam forum tahunan tingkat menteri ini. Pada Ministerial Panel bertajuk “Women Leadership, Inclusion and State of Democracy" Menlu-Menlu perempuan yang di antaranya berasal dari Australia, Indonesia, Kenya dan Namibia akan berbagi mengenai praktik dan cerita menginspirasi mengenai partisipasi perempuan di politik, penyusunan kebijakan publik dan aspek lainnya.

Lebih lanjut, untuk pertama kalinya sejak tahun 2008, BDF tahun ini melibatkan pelaku-pelaku usaha. Secara khusus, panel dengan tema inclusive economy akan melengkapi keseluruhan kegiatan BDF, di mana para pelaku usaha akan duduk bersama-sama untuk berbagi pandangannya terkait hubungan kualitas demokrasi dengan ekonomi.

Sebagai hasil konkret, Kemlu RI dan sejumlah pelaku usaha menandatangani berbagai nota kesepahaman untuk menyediakan pendidikan formal dan pelatihan peningkatan kapasitas dalam pengembangan usaha mikro-menengah untuk negara-negara berkembang mitra Indonesia.

Selain itu, unsur lain juga dilibatkan seperti pemuda melalui Bali Democracy Students Conference (BDSC) dan unsur masyarakat madani melalui Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF).

Dalam 12 tahun terakhir, BDF telah berperan besar dalam membangun arsitektur demokrasi di kawasan Asia Pasifik. Tidak hanya menjadi sebuah wadah untuk berbagi pengalaman dalam menjalankan demokrasi, BDF telah bertransformasi menjadi sarana untuk membangun jaringan dan kerja sama pembangunan demokrasi dan good governance khususnya di kawasan.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar