Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Meresahkan Warga, 3 Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polsek Tembilahan Hulu
Miris Betul Nasib Pesepeda di Indonesia: Jalur Diserobot dan Jadi Korban Tabrak
Nusaperdana.com, Jakarta - Bersepeda di jalanan Indonesia dianggap bukan aktivitas yang aman untuk dilakukan. Sudah jalurnya sering diserobot, banyak kasus goweser jadi korban tabrak.
Di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih melanda Indonesia, beberapa masyarakat memilih untuk melakukan aktivitas berolahraga dengan bersepeda. Tak sedikit pula yang bersepeda bersama komunitasnya, sampai-sampai memakan badan jalan.
Konvoi pesepeda yang memakan badan jalan ini dikhawatirkan menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas. Apalagi jika ada pengguna kendaraan bermotor yang lalai. Beberapa kasus bahkan ada pesepeda yang menjadi korban.
Menurut instruktur keselamatan berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, bersepeda di jalan raya di Indonesia menjadi hal yang tidak aman. Sebab, berbeda dengan negara-negara maju lainnya, beberapa pengguna kendaraan bermotor tidak disiplin dan menjadi ancaman bagi pesepeda itu sendiri. Apalagi, sudah banyak kasus pesepeda yang ditabrak pengguna kendaraan bermotor lain.
Karena ada potensi pengguna kendaraan bermotor di jalan raya yang tidak disiplin, Jusri menyebut, bersepeda di jalan raya sampai mengokupansi badan jalan adalah tindakan yang berbahaya.
"Ketika di jalan raya, walaupun ada lajur khusus pesepeda yang sudah disediakan saja mereka (pesepeda) harus paham ketidakdisiplinan para pengguna jalan yang lain. Kadang-kadang lajur mereka (lajur khusus sepeda) diambil. Dari semua ini artinya pesepeda rentan sekali kecelakaan. Kita lihat dalam beberapa kasus kecelakaan pesepeda yang ditabrak oleh kendaraan, gerombolan sepeda yang melibatkan 3-4 orang (pesepeda) yang kena tabrak," kata Jusri kepada detikcom, Rabu (10/6/2020).
Menurut Jusri, bersepeda di jalan raya idealnya tidak sampai mengokupansi badan jalan. Karena, hal itu bisa mengganggu pengguna jalan lain dan bisa membahayakan keselamatan pesepeda itu sendiri.
"Dari aspek keamanan, di Indonesia bersepeda di jalan raya sebenarnya nggak aman sama sekali. Karena saya lihat orang (pesepeda) beberapa kali disambar (ditabrak oleh kendaraan bermotor). Karena ketidakdisplinan pengguna jalan lain, mereka jalur trotoar dinaikin kok. Apalagi jalur sepeda yang berupa solid lane di bahu jalan, bukan cuma motor, mobil saja masuk di situ. Untuk masalah etika pengguna jalan di Indonesia kan kurang," sebut Jusri.
"Untuk bersepeda di jalan raya Indonesia sendiri tidak ideal. Kalau mau menyikapinya, kita harus meningkatkan 1.000% untuk berhati-hati. Alasannya karena ketidaksiplinan orang lain dalam berlalu lintas," pungkasnya.
Berita Lainnya
Kantor Luhut Mulai Investigasi Lonjakan Tagihan Listrik Pekan Depan
Dukung Program Pemerintah, Grab Luncurkan Kendaraan Listrik Online
Tinjau Pelabuhan Benoa, Kapolri Minta Proses Prokes Hingga Karantina PPLN Diperketat
Presiden Jokowi Terima Dewan Bisnis AS-ASEAN
Presiden Saksikan Pengucapan Sumpah Anggota Komisi Yudisial Masa Jabatan 2020-2025
Gelar Rakernis, Kadiv Humas Paparkan Tantangan Polri di Era Digital
Tekan Angka Stunting, Presiden: Pemda Harus Turut Ambil Bagian
Prabowo Dipastikan Maju 2024, Cari Cawapres Jadi Tantangan Berikutnya