Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Pelaku Kriminal Antar-Kabupaten Tewas
Nusaperdana.com, Pekanbaru - Seorang pria berinisial W melakukan penyerangan terhadap dua orang polisi yang berasal dari Polres Pelalawan, Sandro Simarmata dan Dedi Partia, yang akan mengamankannya di Jalan SM Amin pada Selasa (28/7/2020) pukul 07.00 WIB.
Kapolres Pekanbaru Kombes Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, penyergapan tersebut dibantu oleh Satreskrim Polresta Pekanbaru. Menurutnya, W terlibat curat HP.
"Saat akan ditangkap, tiba-tiba W melakukan penyerangan dengan sebuah samurai dan mengakibatkan luka yang dialami korban, yakni anggota kami. Saat insiden berlangsung, korban mendapat luka di bagian tangan kiri lengan atas serta di bagian perut," jelas Nandang Mu'min Wijaya didampingi Kasatreskrim Kompol Awalludin Syam dan Kasatreskrim Polres Pelalawan AKP Ario Damar.
Dalam kondisi mendesak dan membela diri, katanya lagi, korban polisi yang terluka itu melakulan tindakan penembakan.
"Pelaku pun dilarikan ke RS Bhayangkara. Namun, memang setelah dilakukan perawatan, pelaku meninggal dunia," terang Kapolres Pekanbaru.
Sebelumnya, jelas Nandang, W sudah menjadi target penangkapan pihak berwajib.
"Ada kaitannya dengan dua rekannya yang diamankan di Polres Rohul. Artinya, mereka ditengarai pemain antarkabupaten," ujar Nandang mengakhiri.

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek