Polisi Sebut Rusuh di Petamburan Sudah Diatur, Massanya Bayaran


Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengamankan 69 orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi yang dilakukan di RI, Selasa (21/5/2019). Kadiv Humas Mabes Polri M Iqbal mengungkapkan, dari 69 terduga provokator tersebut berasal dari luar DKI Jakarta. Sebanyak 11 orang diamankan saat kerusuhan di Asrama Brimob di Jakarta Barat, Sementara 58 orang ditahan saat kerusuhan di . "Kami telah mengamankan 58 orang provokator. Dugaan sementara masyarakat itu dari luar Jakarta," kata Iqbal saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) seperti yang dilansir dari Akurat.co. Iqbal menjelaskan, kejadian bermula saat massa di depan kantor berulah anarkis dan provokatif berusaha merusak security barrier dan memprovokasi petugas. Massa yang berunjuk rasa terpecah di Jalan Sabang dan Jalan Wahid Hasyim. mengimbau mereka pulang tapi menyerang petugas gabungan dengan lemparan batu, molotov, dan petasan ukuran besar. Mereka sengaja didesain untuk membuat ricuh. "Dugaan sementara masyarakat itu dari luar Jakarta. Kita menyampaikan ada indikasi. Pada saat bersamaan ada 200 orang yang berkumpul di KS Tubun kalau kita duga massa itu sudah disiapkan/setting," jelas Iqbal. Sebagian besar massa itu berasal dari luar Jakarta yaitu Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Iqbal menduga mereka merupakan massa bayaran yang sengaja diatur untuk menciptakan kericuhan tersebut. Imbauan polisi tak diindahkan, massa malah bergerak ke arah asrama Polri di . Mereka menyerang tempat itu hingga membakar mobil-mobil yang berada di sana. "Kami sangat menyayangkan itu. Dengan strategi kami, kami mengamankan 11 orang dari ratusan massa tersebut yang diduga provokator, saat ini sedang didalami Polda Metro Jaya," pungkasnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar