Terkait Lelang Proyek Sarana dan Prasarana Duralis Tahap IV Diduga Dikondisikan
Rekanan Minta Pemkab Bengkalis untuk Lelang Ulang
Nusaperdana.com, Bengkalis - Terkait lelang Proyek sarana dan Prasarana Duralis Tahap IV yang diduga ada main mata dan Dikondisikan, beberapa rekanan minta Pemerintah kabupaten Bengkalis atau Dinas Terkait untuk lelang Ulang.
Hal itu disampaikan salah seorang rekanan yang mengikuti Lelang tersebut mengatakan permintaan syarat yang di tetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA) dilelang oleh Pokja di dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang kunci spek mintak dibatalkan.
Ia menjelaskan dengan adanya permintaan Keselamatan dan kesehatan Kerja(K3) Konstruksi. Yang di keluarkan Kementrian Tenaga Kerja RI. Yang mana seharus nya untuk perusahaan sudah cukup mempunyai Sistem Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Dan terdaftar di kementrian perdagangan Indonesia. Sementara untuk Keselamatan dan kesehatan kerja (K3,) itu berlaku untuk personil perusahaan penyedia jasa. Jadi tak perlu lagi Pabrik , Agen atau Distributor mempunyai K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja).
Yang telah sudah-sudah, proyek yang nilainya lebih besar dari itu tidak minta syarat itu, kok sekarang nilai nya lebih kecil harus memakai SMK3, ini menjadi Pertanyaan kami. Kata Rekanan yang tidak mau disebutkan namanya kepada Nusaperdana.com. Selasa (15/09/2020) Sore
Seperti speknya sudah dikunci, Gimana kontraktor lokal mau ikut, terkesan sudah diatur, kalau seperti ini Gimana pembangunan mau bagus kalau lelangnya seperti ini, bisa monopoli harga.
"Di Indonesia cuma ada dua Perusahaan distributor tanki yang Punya SMK3, Gimana yang lain Mau ikut, syaratnya terkesan mengada-ada, seperti lelang ada Pengkondisian, Untuk itu kami minta Pemda mengulang Lelang nya" Ucap rekanan tersebut dengan sedikit kesal.
Kita menganggap Persyaratan itu merugikan pihak lain sebagaimana tertuang didalam Pelaksanaan amanat Undang-undang no 5 th 1999 tentang larangan Praktek monopoli dan persaingan tidak sehat. Oleh karena itu beberapa rekanan kontraktor akan menyurati Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) dan Kajati Riau serta meminta Pemkab atau Dinas terkait mengulang Lelang tersebut. Terangnya. (putra)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi