Alumni SMPN 1 Tembilahan Angkatan 79 Gelar Temu Kangen
Inhil - Alumni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tembilahan angkatan 1979 menggelar temu kangen, sekaligus pemberian santunan kepada 15 anak yatim, Jum'at 7 Juni 2019.
Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu rumah makan di Tembilahan ini, dihadiri oleh perwakilan guru Helmi Tawaf dan Yusrida, serta sejumlah alumni SMPN 1 Tembilahan angkatan 1979.
Pada kesempatan tersebut, Panitia Pelaksana, Marlis Syarif mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H dan bersyukur, karena bisa bertemu dan bersilaturrahmi dengan kawan-kawan yang sudah sekitar 40 tahun lamanya tidak berjumpa.
"Momentum ini hendaknya tidak hanya untuk bernostalgia dan mengenang masa lalu, serta bertukar cerita dan pengalaman, namun lebih dari itu diharapkan dapat mempererat jalinan silaturrahmi, baik antar sesama alumni maupun dengan pihak sekolah," ujar Marlis yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Badan (Sekban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Inhil.
Ke depan, Marlis juga berharap bisa terbentuk kepengurusaan Ikatan Alumni SMPN 1 Tembilahan, sebagai wadah mempersatukan dan mempererat silaturrahmi, serta bertukar pikiran dalam berbagai hal dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Senada dengan itu, Perwakilan Alumni, Febri Alin mengungkapkan bahwa melalui momentum ini, silaturrahmi yang sudah lama terputus bisa lebih ditingkatkan lagi, dengan mempererat rasa persaudaraan dan kekeluarga antar sesama, serta saling berbagi kepada yang membutuhkan.
"Mudah-mudahan, silaturrahmi ini tidak terhenti sampai disini saja. Diharapkan nantinya bisa membuat kegiatan yang lebih besar lagi, seperti reuni akbar, tidak hanya untuk 1 angkatan, tetapi bisa lintas angkatan," tambahnya.
Sementara Perwakilan Guru, Helmi Tawaf merasa sangat gembira dan bahagia, karena Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada dirinya untuk bertemu dan berjumpa dengan orang-orang yang pada 40 tahun silam menjadi muridnya.
"Terima kasih kepada panitia, yang ikut bersama-sama menggelar dan mensukseskan kegiatan ini. Yang penting kita bisa saling berjumpa dan memaafkan kesalahan serta kekhilafan dimasa lalu, khususnya saat saya mengajar anak-anak di sekolah," imbuhnya.

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi