Begini Peran Vitamin E Terhadap Virus dan Bakteri


Nusaperdana.com - Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan seseorang rentan terserang penyakit infeksi, seperti COVID-19.

Oleh sebab itu, penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan vitamin E.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan. Hingga saat ini, belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi COVID-19.

Namun, serangkaian tindakan pencegahan bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus ini, termasuk memperkuat daya tahan tubuh.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan vitamin E.

Asupan vitamin E bisa didapatkan dengan mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian, bisa juga dengan mengonsumsi suplemen bila asupan dari makanan saja dirasa tidak cukup.

Manfaat Vitamin E bagi Tubuh dalam Menghadapi Infeksi

Vitamin E memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, di antaranya untuk menjaga kesehatan kulit, mengurangi kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet (UV), serta meredakan gejala penyakit perlemakan hati (fatty liver disease) dan dermatitis atopik.

Vitamin E juga mengandung antioksidan yang berfungsi melindungi tubuh dari paparan radikal bebas, yaitu molekul berbahaya yang bisa merusak jaringan, organ, dan sel-sel tubuh. Selain itu, vitamin E juga mampu memperkuat sistem imunitas atau kekebalan tubuh sehingga dapat melawan infeksi bakteri dan virus.

Mencegah Infeksi Virus dan Bakteri

Infeksi virus dan bakteri bisa menular melalui berbagai cara, mulai dari kontak langsung dengan penderita (misalnya bersentuhan atau berciuman), menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita bersin atau batuk, mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi kuman, hingga menyentuh mulut atau hidung setelah menyentuh benda yang sudah terkontaminasi kuman tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Untuk mencegah penularan infeksi virus dan bakteri, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan di rumah, di antaranya:

1. Menjaga kebersihan diri

Menjaga kebersihan diri adalah cara yang efektif untuk mencegah infeksi virus dan bakteri. Caranya adalah dengan menutup mulut dengan tisu atau lipat siku ketika batuk atau bersin. Jika Anda menggunakan tisu, segera buang tisu ke tempat sampah setelah digunakan.

Selain itu, rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%. Ingat, jangan menyentuh wajah bila belum mencuci tangan!

2. Menghindari kontak dengan orang sakit

Kontak jarak dekat dengan penderita infeksi dapat meningkatkan risiko penularan. Apalagi jika daya tahan tubuh Anda sedang lemah. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari kontak dengan orang sakit. Begitu juga jika Anda sedang terserang penyakit infeksi, batasi kontak dengan orang lain.

3. Mendapatkan vaksinasi

Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain influenza, tetanus, campak, atau pneumonia. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis dan jadwal vaksinasi yang perlu Anda dapatkan.

4. Mengonsumsi makanan kaya nutrisi

Jenis dan jumlah nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, lho. Oleh sebab itu, pilihlah makanan yang kaya akan nutrisi, khususnya protein, vitamin, dan mineral, agar daya tahan tubuh Anda kuat melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.

Salah satu vitamin yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah vitamin E. Vitamin E bisa diperoleh dengan mengonsumsi kacang-kacangan, seperti almond dan hazelnut, serta biji bunga matahari. Selain itu, sayuran seperti bayam dan brokoli juga kaya akan vitamin E.

Mengonsumsi Suplemen Vitamin E

Jumlah kebutuhan vitamin E pada orang dewasa dan remaja usia 14 tahun ke atas adalah 15 mg/hari. Jika asupan vitamin E kurang dari jumlah tersebut, lama-kelamaan dapat terjadi kerusakan otot dan saraf yang memicu rasa baal dan kelemahan otot, serta penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Umumnya, kebutuhan tubuh akan vitamin E sudah bisa terpenuhi dari makanan. Namun, pada kondisi tertentu, asupan vitamin E dari makanan saja tidak cukup sehingga dibutuhkan asupan tambahan dari suplemen.

Jika Anda ingin mengonsumsi suplemen vitamin E, pilihlah suplemen yang mengandung vitamin E alami (d-a-tocopherol). Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin E alami dapat diserap oleh tubuh 2 kali lebih efektif daripada suplemen vitamin E sintetis (dl-a-tocopherol acetate).

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih suplemen vitamin E adalah bahan dasar pada cangkang kapsulnya. Pilihlah suplemen vitamin E yang cangkang kapsulnya berbahan dasar rumput laut.

Suplemen vitamin E dengan kapsul yang terbuat dari rumput laut lebih aman dikonsumsi daripada suplemen yang kapsulnya terbuat dari gelatin, terutama pada orang yang alergi terhadap gelatin. Bahan dasar kapsul tersebut juga membuat suplemen vitamin E dapat dikonsumsi oleh orang yang vegetarian.

Vitamin E memiliki peran dalam membantu tubuh melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Jika Anda membutuhkan asupan vitamin E tambahan, konsumsilah suplemen vitamin E sesuai aturan penggunaan yang tertera pada kemasan produk atau sesuai anjuran dokter.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar