Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Beginilah Prediksi Harga Emas Pekan Depan
Nusaperdana.com - Para analis memprediksi pasar emas masih dinaungi sentimen bullish alias masih terbuka peluang penguatan. Namun penguatan yang diperkirakan terjadi pada sepekan ke depan diyakini bersifat terbatas karena minimnya katalis baru.
Dalam survei harga emas yang dilakukan Kitco News pada minggu ini, mayoritas analis Wall Street melihat ada kemungkinan kenaikan harga emas minggu depan. Namun sentimen pendorong penguatan terbilang lemah, sehingga penguatan bersifat terbatas.
Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero mengatakan bahwa meskipun harga emas akan bullish dalam jangka pendek masih ada kekhawatiran. Ekonomi AS dan global yang mulai pulih diperkirakan bisa jatuh ke dalam resesi sehingga membatasi keuntungan emas.
"Harga emas bisa bergerak lebih tinggi, tetapi Anda akan melihat lebih banyak volatilitas karena berita utama bergeser maju mundur," katanya dilansir dari Kitco, Minggu (18/10/2020).
Pekan ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei tersebut. Sebanyak 10 analis atau 63% menyerukan kenaikan harga emas. Lalu dua analis atau 13% menyerukan harga yang lebih rendah minggu depan dan empat analis atau 25% melihat harga bergerak ke samping.
Meskipun sentimen di kalangan pemilih ritel tetap bullish, namun minat investor terhadap emas masih terbatas. Sebab harga emas masih tetap tertahan di sekitar US$ 1.900 per ounce.
Meski harga emas tampaknya tertahan dalam kisaran perdagangan yang menyempit, beberapa analis melihat teknikal bergerak ke arah bullish.
Charlie Nedoss, ahli strategi pasar senior di LaSalle Futures Group, mengatakan bahwa ia tetap yakin harga emas masih bisa menguat karena harga telah berhasil memantul dari support pada MA 100-hari.
"Emas belum terlihat mendekati di bawah rata-rata pergerakan 100-hari, dan selama itu bertahan, Anda harus bullish," katanya.
Nedoss menambahkan bahwa sepertinya dolar AS mencapai beberapa resistensi dan mungkin melihat beberapa tekanan jual teknis dalam waktu dekat.

Berita Lainnya
Tim Kuasa Hukum PT ABM Adukan SP3 ke Komisi Reformasi Polri
Selamatkan PLN, Prabowo Siapkan Dirut Baru Pengganti Darmawan Prasodjo?
Shaqilla az-Zahra Siswi SDN 001 Tembilahan Wakili Inhil di ASEAN Fashion Festival 2025 di Jakarta
Langkah Taktis PT RSUP Tangani Karhutla di Pulau Burung
Penghentian Sementara Transaksi Rekening Dormant Diperpanjang, BRK Syariah Imbau Nasabah Segera Lakukan Aktivasi
Mafia Tanah Berulah, Polda Kepri Tangkap Pelaku Pemalsuan Sertifikat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISI Matangkan Persiapan Akreditasi Prodi Bisnis Digital
HJ. Syafni Zuryanti Pimpin Rapat Evaluasi Strategis untuk Penguatan STIKes Husada dan UNISI