Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Bisa Pulang Kerumah Setelah di Karantina 14 Hari, Bhabinkamtibmas: Semua Dalam Keadaan Sehat
Nusaperdana.com, Muarasabak - Kapolsek Geragai, AKP Hardi, S.H, M.H, melalui Bhabinkamtibmas Lagan Tengah, Aipda Arif Yunanto bersama Kepala Desa (Kades) Lagan Tengah, M. Yusuf dan dr. Dira dari Puskesmas Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur melaksanakan pengecekan Santri dan Santriwati yang telah di karantina/isolasi selama 14 hari.
Setelah melakukan karantina mandiri di Madrasah Muhamadiah Dusun I Sungai Tawar Desa Lagan Tengah Kecamatan Geragai. 32 Santri dan Santriwati yang berasal dari pesantren Lirboyo tersebut akhirnya bisa pulang kerumahnya masing-masing, Jumat (17/4/2020).
"Dari 32 orang Santri dan Santriwati yang di karantina/isolasi sampai dengan saat ini semua dalam keadaan sehat dan belum ada yang terindikasi tertular virus corona atau covid-19," ujar Aipda Arif Yunanto kepada media ini.
Kemudian Ia berharap dan memberi arahan kepada para Santri dan Santriwati, agar setelah pulang dari tempat karantina tetap berada di rumahnya masing-masing.
"Selalu menjaga kebersihan, cuci tangan dan menggunakan masker apabila keluar rumah agar terhindar dari penularan virus corona atau covid-19," imbuhnya. (ygo)

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek