Cacat Sejak Lahir, Sartika Putri Berharap Uluran Tangan dari Pemerintah dan Dermawan

Nusaperdana.com, Tanjung Pinang - Akses pelayanan terhadap disabilitas masih belum maksimal. Seperti yang dialami salah seorang warga penyandang disabilitas Sartika Putri (20) tinggal di kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau
Warga kampung bulang bawah, Jalan Sultan Sulaiman RT01/RW10 Kelurahan Kampung Bulang, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, Kota Tanjung tersebut mengalami keterbatasan fisik sejak lahir
Sartika Putri merupakan anak ke dua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Amrijal dan Ibu Dahliawati ketika di sambangi awak media dirumahnya yang tidak layak ini, sangat tertegun saat melihat gadis berkulit putih dan berambut ikal ini tidak berdaya dengan kondisi fisik yang di alaminya, minggu (27/11/2021)
Menurut penuturan Amrijal, anaknya tidak mampu untuk berdiri sedangkan berjalan saja harus ngengsot, kondisi seperti ini di rasakan Sartika Putri ketika berumur 3 tahun, tuturnya
Sementara Ibu Dahliawati yang bekerja sebagai pembantu pembuat kue juga menjelaskan, putrinya di lahirkan kembar yang mana adiknya terlahir dengan normal sementara yang satu lagi seperti ini (cacat), Dahliawati yang sering di sapa wati ini sangat berharap agar putrinya bisa kembali hidup normal seperti anak anak lazimnya, imbuhnya
Lebih lanjut Amirjal memaparkan, dulu anaknya pernah di bawa berobat secara tradisional beberapa kali namun belum membuahkan hasil, masih tetap saja seperti ini dan untuk berobat secara medis belum pernah di lakukannya karna keterbatasan ekonomi dan tidak mampu.
Masih kata Amrijal, sepuluh tahun silam pernah mendapatkan bantuan berupa kursi roda, kini kursi roda tersebut sudah tidak dapat di gunakan lagi. Dinas Sosial Kota Tanjung Pinang juga pernah menyambangi kediamannya beberapa tahun yang lalu, pungkasnya
Seperti kita ketahui bersama disablitas merupakan orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalalm berinteraksi dengan lingkungan dan sikap masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak ( Undang Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak Hak Penyandang Disablitas )
Amrijal yang berpenghasilan tidak tetap ini sangat berharap uluran tangan kepada pemerintah dan para dermawan, sekiranya bisa mendengar keluhan saya bersama istri untuk mendapatkan bantuan secara medis, dan bantuan berupa kursi roda. Karena biaya untuk membeli dan berobat tidak sanggup didapatkannya lagi, ucapnya dengan nada sedih yang terbata bata. (Anes)
Berita Lainnya
Ramadhan Tiba, Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan Berbagi Sembako
LBH Pers SMSI Riau Siap Dampingi Masyarakat Hadapi Masalah Hukum
Gubernur Ansar Sampaikan Gagasan Upaya Peningkatan Layanan Kesehatan dan Nakes kepada Menkes RI
Srikandi PLN Turut Berperan Dalam Komisioning GI 150 kV Talisayan sebagai Wujud Semangat Hari Pahlawan
Kunjungi Proyek Pembangunan TL 150 kV GI Malifut - GI Tobelo, EVP MKJ PLN Tegaskan Komitmen PLN untuk Memperkuat Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Utara
Membanggakan, Teknik Sipil UNISI Raih Juara 1 Lomba Tingkat Nasional
SMSI Gagas RM Margono Djojohadikoesoemo Menjadi Pahlawan Nasional, Dukungan Kian Menguat
Pembangunan Kelurahan Dinilai Tertinggal, Ferryandi Janjikan Anggaran Sama Dengan Di Desa