Dari Pontianak, 10 Anggota Keluarga Korban Sriwijaya Air Tiba di Soetta

Keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Tangerang - Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 mulai berdatangan dari Pontianak ke Bandara Soekarno-Hatta pagi ini. Total 10 orang sudah tiba, sementara 3 orang lainnya menyusul nanti sore.

Pantauan detikcom, Senin (11/1/2021), anggota keluarga korban tiba pada pukul 08.30 WIB di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten. Mereka langsung masuk ke dalam Posko Crisis Center Sriwijaya Air.

Tidak lama berselang, kesepuluh orang tersebut diantar oleh pihak bandara dan kepolisian untuk naik shuttle bus yang sudah disediakan. Mereka bertolak ke salah satu hotel di Tangerang, untuk beristirahat terlebih dahulu.

Pihak kepolisian Bandara Soekarno-Hatta turut memberikan pengawalan terhadap 2 shuttle bus yang berangkat. Terlihat Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta AKBP Yessi Kurniati mendampingi keluarga korban.

Meski demikian, belum jelas apakah pihak keluarga korban sudah membawa sampel DNA untuk membantu proses identifikasi jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 di RS Polri, Kramat Jati.

"Kalau sampel DNA disuruh bawa sama petugas kami. Tapi belum valid juga. Makanya 10 penumpang itu kita identifikasi di crisis Soetta. Ada pertanyaan, berapa datanya, apa yang dia bawa dari Pontianak, sampel DNA yang dibawa berhubungan kah," ujar Petugas Crisis Center Sriwijaya Air Bandara Soekarno-Hatta Sudaryono saat dihubungi.

Sementara itu, 3 orang yang merupakan keluarga korban dari Pontianak bakal berangkat nanti sore. 3 orang itu adalah keluarga dari 2 penumpang Sriwijaya Air SJ182.

"Karena proses rapid nanti sore SJ187 berangkat 3 orang ya, keluarga dari 2 penumpang," sebut Petugas Crisis Center Sriwijaya Air Bandara Supadio Pontianak, Nur Fuadi saat dihubungi secara terpisah.

Sama seperti 10 orang keluarga korban yang sudah tiba pagi ini, 3 orang yang menyusul nanti juga akan menjalani proses DVI (Disaster Victim Identification).

"Proses DVI. Ambil sampel DNA," imbuhnya.

Seperti diketahui, pihak Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta membentuk crisis center di Soekarno-Hatta hingga Supadio terkait insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Crisis center tersebut nantinya bisa digunakan koordinasi antara para stakeholder hingga pihak Sriwijaya Air dengan keluarga korban.

"Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah di sini, di posko crisis center, dan posko ini adalah untuk koordinasi antar-stakeholder, dan juga titik pertemuan antara maskapai Sriwijaya Air dan nantinya dengan para keluarga, yang sedang dalam proses pencarian dan penyelamatan saat ini," kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, kepada wartawan, Minggu (10/1).

Awaluddin menyebut posko crisis center lainnya juga dibentuk di bandara internasional Supadio. Tak hanya itu, crisis center juga dibentuk di perkantoran Sriwijaya Air di Graha Chandra. Awaluddin memastikan posko crisis center ini akan beroperasi selama 24 jam. Segala informasi yang diperlukan bisa didapatkan dari posko crisis center tersebut.

Sementara itu, tim Penyelam Gabungan kembali menemukan 2 bagian tubuh diduga korban Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Bagian tubuh itu dimasukkan ke dalam kantong oranye, dan diangkat ke KN SAR Wisnu.

Malam sebelumnya, Basarnas sudah menerima 8 body bag terkait evakuasi Sriwijaya Air SJ182. Lima di antara 8 body bag itu juga berisi bagian tubuh manusia.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar