Eksistensi SDM PKH di Tengah Pandemi

Summa Wardaya Musi, S.Pd/SDM PKH

Nusaperdana.com, Aceh Singkil - Program Keluarga Harapan yang lebih dikenal dengan PKH ditengah tengah masyarakat adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. 

Program tersebut diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2007 lalu dengan maksud sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. 

Sebagai salah satu program unggulan dari kementerian sosial republik indonesia tentu program tersebut direalisasikan dengan penuh pengawalan. Untuk itu, kementerian merekrut para profesional di bidang pendampingan program-program sosial yang selanjutnya dikenal dengan pendampjng PKH. Para pendamping ini merupakan perpanjangan tangan Pemerontah guna pengentadan kemiskinan di Indonesia 

Summa Musi Wardana misalnya, sosok wanita kelahiran Aek Nopan0ada 29 Januari 1992 ini telah bergabung menjadi salah satu SDM PKH tepatnya pada tahun 2017 lalu saat dilakukan rekrutmen oleh Pemerintah melalui Bidang Linjamsos Kementerian Sosial Republik Indonesia. 

Menerutnya, bergabung menjadi salah satu pendamping PKH memiliki motivasi tersensir misalnya soal meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kepedulian sosial tinggi yang dimiliki "saya penasaran dan juga termotivasi untuk bergabung karena menyakut orang banyak, baik keluarga, lingkungan dan diri saya sendiri, sebab menjadi pendamping PKH menuntut untuk terus belajar di segala bidang selain ilmu akademis saat kuliah juga ilmu yang tidak tertulis menjadi pelajaran di setiap waktu demi harkat orang banyak khusus di PKH tentang pendidikan dan kesehatan tentunya" Tuturnya yang akrab disapa Summa 

Dirinya yang saat ini bertugas di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil mengaku bahwa dalam melakukan pendampingan bukanlah hal mudah, namun hal itu yang kemudian menumbuhkan semangatnya untuk terus mengabdi kepada negara melalui program PKH tersebut. Menurutnya, Dalam pendampingan hal yang paling mendasar ialah bagaimana kemampuan seorang pendamping melakukan komunikasi persuasif kepada masyarakat penerima manfaat dalam perubahan prilaku "Menjadi pendamping PKH harus menjalin hubungan yang akrab, sebab KPM menjadi tanggung jawab bagi pendamping PKH  dalam perubahan perilaku (pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial lainnya), mengenalkan produk bansos, serta bagaimana memanfaatkan bantuan sosial  yang telah diterima secara tepat dan bijak serta memberikan edukasi untuk KPM dapat segera sejahtera dan mandiri (Graduasi)" ungkap Summa


Tak jarang, dirinya mendapatkan persoalan tersendiri saat melakukan pendampingan KPM di lapangan "Dapat dimaklumi bahwa tidak semua  program berjalan mulus seperti apa yang di rencanakan, pasti ada saja yang menjadi hambatan. Begitu juga saat melakukan pendmapingan saya mengalami hambatan diantara, terkait penerima PKH yang sudah masuk dalam desil 4 namun masih terdata menjadi KPM sebab data penerima belum di update baik oleh desa atau admin server SIKs-NG (DTKS). Selain itu selain pemberian program saya melakukan pemberdayaan kepada KPM seperti membuat pelatihan usaha atau pertanian agar KPM bisa mandiri namun hal ini sangat terbatas, dukungan dari pihak pemda juga menjadi hal yang sangat penting" kisanya 

Apalagi, disaat pendemi melanda sejak April 2020 lalu, interaksi antara SDM PKH dengan KPM sedikit menurun, namun lagi-lagi hal tersebut tidak menghambat eksistensi dirinya serta tim melakukan pendampingan kepada para KPM. 

Saat ini, tak kurang dari tiga ratusan orang  dari total 868 KPM yang tersebar di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil "saya mendampingi 9 desa dengan jumlah 305 KPM dari 868 KPM" Jelasnya

Kendati jumlah tersebut bukanlah jumlah yang kecil dirinya dan tim terus berupaya memecahkan persolan-persoalan yang ada dengan melakukan koordinasi intens dengan stakeholder terkait. Namun begitu, dirinya sangat berharap pemerintah daerah lebih memerhatikan persoalan pengentasan kemiskinan yang ada di Aceh Singkil "perhatian pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan serta implementasi program-program dari pemerintah pusat" harapnya 

Selain itu, dia juga mengharapkan dukungan data yang kongkrit dan akuntabel dari pemerintah desa guna mempermudah jalanya program "dukungan untuk memberikan arahan kepada setiap kepala desa agar serius dalam memberikan data, serta perhatian kepada pendamping sosial PKH itu sendiri, dimana pendamping sosial berjuang untuk daerah tapi sangat miris bila daerah tak menganggap mereka ada" tutupnya. (Sulaiman)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar