Harga Kelapa Sawit Anjlok Para Petani Di Desa Gunung Malelo Meradang


Kampar - Anjloknya harga tandan buah segar ( TBS ) kelapa sawit pasca lebaran hingga Rp.810 per kilogram ( kg) jatuh ketingkat petani sawit membuat para petani sawit meradang tepatnya terjadi diwilayah desa gunung malelo kecamatan koto kampar hulu, kabupaten kampar, provinsi riau dan sekitarnya. Informasi yang didapat, bahwasanya sebelum pasca lebaran harga buah kelapa sawit didaerah tersebut berkisar lebih dari seribu rupiah per kilogramnya, namun pasca lebaran harga TBS kembali anjlok hingga mencapai Rp.810 per kilonya jatuh ketingkat para petani perkebunan kelapa sawit. ” Sebelum lebaran harga buah kelapa sawit jatuh kepetani sawit masih berkisar lebih dari seribu rupiah per kilogramnya, namun pasca lebaran harga tandan buah segar atau TBS semangkin anjlok harganya hingga mencapai Rp.810 per kilonya dimana harga pupuk mahal serta kebutuhan harga bahan pokok masih relatif mahal saat sekarang ini dan tentunya membuat kami ini para petani perkebunan sawit menjerit, ungkap salah seorang petani sawit asal desa gunung malelo, Maspen Na’is menuturkan kepada reportaseindonesia.id ,selasa (18/6/2019). Maspen – begitu sapaannya -menambahkan, Dengan anjloknya harga buah sawit ini tentunya membuat para petani sawit pada umumnya sangat mengeluh dan ditambah lagi lahan perkebunan kelapa sawit milik saya jauh kedalam dari jalan besar tentunya perlu mengeluarkan biaya untuk melangsir hasil panen buah sawit kita yakni Rp.200 per kilogramnya, artinya tinggal 610 rupiah lagi yang kami terima. ” Secara otomatis dampak dari harga buah kelapa sawit turun drastis seperti ini tidak menutup kemungkinan lahan para petani sawit akan tidak terawat lagi serta tidak terpupuk dikarenakan hasil sawitnya lebih diutamakan dipergunakan untuk kebutuhan hidup sehari- harinya serta biaya anak sekolah, keluh maspen na’is dengan nada kesal. Dikatakan maspen, Sudah harga tersebut anjlok ditambah lagi buah trek saat sekarang ini tentunya membuat para petani sawit pada umumnya menjerit. “Harapan kami para petani sawit tak lain dan tak bukan adalah berharap kepada pemerintah serta dinas terkait supaya jangan tutup mata serta agar pemerintah mencari solusi secepatnya supaya harga buah kelapa sawit harganya kembali naik untuk menyeimbangi harga kebutuhan bahan pokok dipasaran dan kalau harga buah kelapa sawit ini terus merosot bisa – bisa banyak nanti anak – anak kuliah putus kuliah disebabkan orang tuanya yang petani sawit tidak dapat membiayai lagi , pungkasnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar