Isak Tangis Pelayat Saksikan Dua Keranda Pasutri Korban Laka Menuju Ke Pemakaman

Warga Mengatakan Jenazah Pasangan Suami Istri ke Pemakaman

Nusaperdana.com, Bengkalis - Isak tangis spontan pelayat yang menyaksikan dua keranda jalan beriringan menuju ke pemakaman di Jalan Tambak Rejo, Desa Jangkang Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Senin (12/07) Sore. 

Di dalam keranda itu lah jenazah Pasangan Suami istri, Mujino bin Kayat dan Nurhayati bin M Said yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) pada pagi tadi sekitar pukul 09.30 wib. 

Almarhum dan Almarhumah meninggalkan 2 anak lelaki dan 1 perempuan yang berusia sekitar 3 tahun yang biasanya selalu dibawa kemana saja pasangan ini pergi. Namun, hari naas itu, si bungsu tidak ikut orang tuanya yang akan mengambil rapot abang keduanya yang belajar di kelas 10 MAN 1 Bengkalis.

Semasa hidup, almarhum Mujino mencari nafkah bekerja ke Malaysia tapi karena Covid-19 melakukan pekerjaan seadanya.  Sedangkan almarhumah sang istri adalah guru MDA di daerahnya. Rumah permanen yang mereka tinggalkan baru beberapa tahun terakhir mereka tempati berlima. Kini, 3 orang yang menghuni rumah itu telah yatim piatu, tepatnya menjelang 8 hari Idul Adha 1442 H.

Rencana pasangan sehidup semati itu, setelah mengambil rapot anaknya, mereka akan berbelanja. Tapi Allah yang mempunyai rencana mengutus malaikat Izrail untuk menjemput mereka di Jalan Lebai Wahid Desa Bantan Tua Kecamatan Bantan sekitar 150 meter tikungan ke kiri setelah kantor desa ini dari arah Kota Bengkalis.

"Di sini memang selalu orang campak ban sebelah sane. Ucap Alwi kepada wartawan, Senin (12/7/2021) siang. 

Alwi Pria paruh baya yang tinggal hampir 20 tahun di dekat tempat kejadian perkara (TKP) itu, berharap kepada pemerintah Daerah agar memperbaiki beram jalan dan melebarkan dari tikungan sampai kedai Adi minimal sepanjang 200 meter untuk langkah awal dan jika sampai ke arah Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Bantan mau sekitar 1 km.

"Saye ghase peghelu dilebokanlah macam mane caghanyekan supaye ade bahu jalan. Jadi kalau pon ade ban yang tepeleset, masih mendingan bisa di atas beram tadi," kata Alwi dengan logat melayunya menerangkan seraya menambahkan beberapa kali kejadian lakalantas di sekitar lokasi.

"Sejak saye di sini dah selalu, puluh kali belom lah tapi dah banyak kali soalnye mobil kan baghu-baghu sejak tige empat taon ini banyak kan. Kejadian selalu siang aghi saat sibuk apelagi aghi Minggu oghang banyak ke maghi (arah Selat Baru)," terang Alwi yang tadi membantu Sopir warga Desa Perapat Tunggal pengemudi mobil Avanza yang mengalami naas keluar dari mobilnya.

Didapat informasi, almarhum Mujino ada menelpon seorang kerabatnya yang telah lama tidak dihubungi untuk hadir di acara Yasinan malam Jum'at nanti di rumahnya.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar