Kabar Duka, Komedian Omas Meninggal Dunia

Nusaperdana.com, Jakarta - Ranah seni tanah air berduka. Pelawak Omaswati meninggal dunia. Saudara kandung pelawak Mandra itu menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/7) malam, pukul 19.30.
Nani, manajer Mandra, membenarkan kabar duka tersebut. Dia mengaku, Omas sebelum meninggal sudah lama berjuang melawan sakit gula yang diteritanya.
"Sakitnya sih sudah lumayan lama. Cuma kurang tahu pasti penyebabnya," aku Nani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (16/7).
Erni, keponakan Omas juga membenarkan kabar duka tersebut. Erni menyebut Omas sudah lama menderita sakit gula. "Iya karena gula," kata Erni.
Kabar meninggalnya Omas juga diketahui publik dari postingan Instagram sejumlah artis. Salah satunya pada postingan Instagram Gading Marten.
Memposting foto Omas mengenakan kerudung dengan format hitam putih, Gading mendoakan Omas supaya menapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Kekallah kenangannya, Tuhan kasihanilah," doa Gading.
Jenazah Omas kini berada di rumah duka di bilangan Depok, Jawa Barat. Belum diketahui secara pasti kapan jenazah almarhuman akan dimakamkan.
Omas lahir pada 3 Mei 1966. Dia menghembuskan napas terakhir dalam usia 54 tahun. Namanya di dunia hiburan dikenal publik luas sejak bergabung di grup lawak Lenong Betawi.
Berita Lainnya
Ramadhan Tiba, Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan Berbagi Sembako
LBH Pers SMSI Riau Siap Dampingi Masyarakat Hadapi Masalah Hukum
Gubernur Ansar Sampaikan Gagasan Upaya Peningkatan Layanan Kesehatan dan Nakes kepada Menkes RI
Srikandi PLN Turut Berperan Dalam Komisioning GI 150 kV Talisayan sebagai Wujud Semangat Hari Pahlawan
Kunjungi Proyek Pembangunan TL 150 kV GI Malifut - GI Tobelo, EVP MKJ PLN Tegaskan Komitmen PLN untuk Memperkuat Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Utara
Membanggakan, Teknik Sipil UNISI Raih Juara 1 Lomba Tingkat Nasional
SMSI Gagas RM Margono Djojohadikoesoemo Menjadi Pahlawan Nasional, Dukungan Kian Menguat
Pembangunan Kelurahan Dinilai Tertinggal, Ferryandi Janjikan Anggaran Sama Dengan Di Desa