Kekurangan Guru Produktif, SMKN 1 Tanjabtim Angkat Tenaga Honor Komite
Nusaperdana.com, Muarasabak - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) masih kekurangan guru. Terutama untuk guru produktif jurusan TKR dan TKJ. Sementara itu, ada empat jurusan yang ada di SMKN tersebut, yakni jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan, Agribisnis Perikanan Air Tawar atau Budidaya Ikan, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta Teknik Kendaraan Ringan (TKR) atau Otomotif. Hal ini dikatakan oleh Kepala SMKN 1 Tanjabtim, H. Joni Efriadi kepada Nusaperdana.com di kantornya, Senin, (24/2/2020).
"Yang kurang itu di dua jurusan, yaitu guru TKR atau Otomotif dan TKJ. Dari kelas sepuluh hingga dua belas masing-masing jurusan ada enam lokal, minimal satu lokal itu satu guru produktif," jelasnya.
Ia juga mengatakan, guru honor di SMKN 1 Tanjabtim ada delapan orang dan lima dari seluruh tenaga honor tersebut ialah guru produktif.
Lalu, lanjut Pria berkacamata itu, guru pegawai negeri (PN) untuk jurusan otomotif hanya ada satu, sedangkan untuk jurusan TKJ, SMKN 1 Tanjabtim sendiri telah memiliki dua guru yang sudah PN
"Kalau honor kita cukup, tapi yang PN kita kurang. Akhirnya kita menanggung biaya untuk honor," katanya.
"Jadi kalo di TKR butuh enam orang, ada satu berarti butuh lima. Kalau di TKJ ada dua orang, jadi butuh empat," terangnya.
Kemudian, Ia mengatakan, dari tahun 2017 guru honor yang memakai SK Kepala Sekolah telah dipindahkan ke SK Pemerintah Provinsi pada tahun 2019 yang berjumlah tiga orang.
Menurutnya, pembayaran honor menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak diperbolehkan jika guru tersebut belum ada nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
"Itulah mengangkat guru honor, karena masih kurang juga, itu masuk honor komite," tukasnya.
"Cuma honor komite ini, Kita tidak bisa menentukan berapa jumlahnya, itu harus lapor dengan ketua dan anggota komite. Mereka yang menetapkan berapa mau dibantu guru honor ini," bebernya.
Lebih jauh Ia mengatakan, selain kurangnya guru produktif, SMKN 1 Tanjabtim juga tidak memiliki guru mata pelajaran sejarah dan produk kreatif. Akibatnya, pada pelajaran tersebut guru honorlah yang mengajar, sebab tidak ada guru lain.
"Kalau untuk guru produktif ini sulit. Kita tiap tahun mengajukan analisa kebutuhan guru, cuma yang serius tahun ini, karena sudah dua tahun penerimaan PNS di provinsi Jambi untuk guru, terutama untuk guru produktif SMK," jelasnya. (ygo)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi