Kisah Gadis 16 Tahun yang Berhasil Menghafal Al-Qur'an dalam Waktu 1,5 Bulan

Nusaperdana.com, Garut – Seorang santriwati Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, Imelda Fitriana (16) berhasil menghafal 30 juz Alquran hanya dalam waktu 1,5 bulan.
Tangis bahagia pun mengiringi saat ia diwisuda bersama 137 rekannya.
“Persiapannya yang pertama jelas niatkan pada harkatnya harus karena Allah. Niat kita untuk menjadi lebih baik bisa mengamalkan,” ujarnya saat ditemui di Pesantren Darussalam Kersamanah, Garut usai wisuda hafidz dan hafidzah Alquran, Sabtu (11/1/2020) dikutip dari laman merdeka.com.
Ia mengaku tidak mudah untuk bisa menjadi hafidzah Alquran 30 juz karena rintangannya yang luar biasa.
Tantangan dimulai sejak ia masuk kelas khusus yang disiapkan bersama rekan-rekannya yang dipilih harus menyelesaikan hafalan selama 2 bulan.
Sebelum masuk ke dalam kelas khusus, Imelda menyebut bahwa hal pertama yang harus disiapkan adalah meluruskan niat.
Santriwati asal Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut ini mengaku bahwa sebetulnya ia sudah mulai melakukan hafalan Alquran sejak ia masuk pondok, atau kelas 1 intensif atau kelas 10 SMA.
Namun selama dua bulan mengikuti kelas khusus, ia pun harus mulai melakukan hafalan setiap hari sampai selesai 30 juz.
“Selama dua bulan kita dikhususkan untuk masuk kelas khusus, tidak mengikuti kegiatan pondok selama dua bulan, kemudian setiap minggunya mengadakan penghadapan ijazah sampai mencapai targetnya,” kata wanita yang bercita-cita menjadi dokter ini.
Tantangan dan godaan, diakui Imelda harus dihadapi, mulai tantangan secara lahiriyah maupun bathiniyah.
“Alhamdulillah Allah selalu mendorong saya untuk menghafal Alquran, akhirnya saya bisa menghatamkan Alquran,” ucapnya.
Dalam wisuda, ia bersama rekan-rekannya mendapatkan hadiah dari negara Kuwait, mulai plakat hingga uang tunai USD 100.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, KH Asep Solahuddin Mu’thie menyebut bahwa dari 138 santri dan santriwati yang diwisuda hafidz dan hafidzah Quran, 40 di antaranya berasal dari Pesanten Walantaka, Banten.
Sisanya yang berjumlah 98 orang adalah santri dan santriwati Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten garut.
“Ini prosesnya memang tidak mudah, prosesnya cukup panjang. Kita lakukan pembinaan kepada seluruh santri sejak mulai masuk pondok dari tajwid dan tahsinnya dulu. Dan wisuda ini adalah gelombang pertama. Nanti empat tahun ke depan kita akan lakukan wisuda hafidz dan hafidzah di gelombang kedua,” jelasnya.
Mereka yang menjadi hafidz dan hafidzah, disebutnya, merupakan hasil seleksi dari ribuan santri setelah sudah bisa dasar ilmu Alquran.
Setelah terseleksi, para santri pun mengikuti kelas khusus tahfidz yang tidak dipungut biaya sama sekali.**
Berita Lainnya
Begini Tanggapan Ketua DPRD Kampar Terkait 3 Orang Anggota DPRD Kampar Terseret Kasus
Polisi Berbagi Kebaikan: Satlantas Polres Kampar Edukasi Pelajar Baru SMA N 1 Koto Kampar Hulu tentang Keselamatan
Dugaan Pelabuhan Tikus di Kijang, Bintan Timur: Warga Minta Pihak Berwenang Bertindak
Diduga Mangkir 2 Kali, LPPNRI Desak Kejari Kampar Untuk Menjemput Paksa Oknum Anggota DPRD Kampar
DPP PPP Resmi Keluarkan SK DPW PPP Riau Kepemimpinan Baru Sah di Jabat H. Ikbal Sayuti
Sinergi Pertamina Hulu Rokan dan Pertamina Lubricants Wujudkan Injeksi Perdana Surfaktan PHR24 di Proyek CEOR Balam South
Warga Bangkinang Ditangkap Satreskrim Polres Kampar, Ini Kasusnya
Malam Puncak HUT Bhayangkara ke-79 Polres Bengkalis Pecah, Deretan Tokoh Hadir, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Simpang Jengkol