Masih Seumur Jagung Sudah Diterpa Isu, Erik : Mungkin Belum Move On


Nusaperdana.com, Labuhanbatu - Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu, H Erik Adtrada Ritonga – Hj Ellya Rosa Siregar (ERA) belum genap 4 bulan memimpin, pasca dilantik 13 September 2021 lalu.

Walau masa jabatan terbilang baru ‘seumur jagung’, namun pasangan ERA dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang diterapkannya, sudah diterpa berbagai isu.

Namun begitu, Bupati Labuhanbatu, Erik menanggapinya dengan santai. Dia menilai pandangan tersebut sah-sah saja, terlebih jika dilontarkan oleh kelompok-kelompok ‘lawan main’ kala Pilkada serentak tahun 2020 silam.

“Atau mungkin masih ada sahabat-sahabat kita yang belum move on, padahal kenyataannya saat ini ERA yang memimpin,” kata Erik saat menggelar coffee morning dengan jurnalis di rumah dinas wakil bupati, Sabtu (8/1/2022).

Dijelaskannya, sejumlah isu telah menggelayut di media sosial, mulai dari penyegaran sejumlah kepala lingkungan hingga dirumahkannya para tenaga kontrak yang telah habis masanya pada Desember 2021.

Erik menjelaskan, kebijakan merumahkan tenaga kontrak dinilainya tidak ada melanggar kesalahan aturan. Jikapun kinerjanya dilanjutkan, maka dikhawatirkan terbentur pembayaran honor, akhirnya OPD maupun pemerintah akan disalahkan.

Dirinya berharap sekaligus meminta agar semua memahami arti dirumahkan. Bahkan katanya ada ‘sesuatu’ di balik kebijakan tersebut

Dia sendiri mengaku heran dan selalu bertanya di mana kesalahan terkait adanya kebijakan merumahkan tenaga kontrak yang memang telah habis masa kontraknya.

“Saya selalu bertanya, apa yang salah di sini, jadi jangan kita memberikan info tidak masuk akal. Kalau memang ada sesuatu, tunjukkan kepada kami,” ujarnya.

Dijelaskan Erik, tenaga kontrak yang dirumahkan tersebut telah berakhir masanya pada 31 Desember 2021. Secara otomatis, maka harus dilakukan kontrak baru, Bukan Tahun Politik.

Secara kinerja sambung Erik Adtrada Ritonga, saat ini pihaknya dapat dikatakan baru memulai program-program mengarah kepada kesejahteraan dan perbaikan Kabupaten Labuhanbatu.

Maka sebaiknya tidak layak jika terdapat kelompok ataupun individu yang memulai kampanye untuk pemilihan pada tahun-tahun mendatang.

“Ini tahun bergandengantangan dan bukan tahun politik. Nanti tahun 2024, ayo masuk ke gelanggang. Itu baru namanya niat memajukan Labuhanbatu,” sebutnya.

Maka pihaknya berharap semua pihak tidak dulu memikirkan hal-hal lain, selain bagaimana membangun Labuhanbatu dengan pola pikir yang baru.

Jikapun ada hal yang harus didiskusikan, Erik juga menyarankan agar tidak melalui media sosial yang notabenenya dapat dilakukan siapa saja tanpa harus menampilkan identitas yang benar.
 
“Jangan bertarung di facebook, itu model tangan-tangan gatal. Kalaupun ingin bertarung, cocoknya di tahun 2024 nanti. Kalaupun kami ditakdirkan tidak kembali memimpin, pasti kami akan mendukung pemimpin yang baru,” ujarnya.

Terkait penyegaran sejumlah kepala lingkungan, menurutnya merupakan hal yang biasa dalam upaya membangun daerah lebih maju. Jika kinerjanya tidak sesuai, maka dilakukan evaluasi seperti pesan yang telah disampaikannya kepada para camat.

“Toh kinerja yang diganti sangat baik, tidak ada masalah, jadi apa tidak boleh adanya penyegaran. Ayo merubah pola pikir menjadi lebih baik, kuatkan persaudaraan dan tidak ada saling ejek atau mencela,” saran Erik lagi.(red/IS)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar