Mesjid Al Khairat Kp Bulang Bawah Peringati Isra Miraj 1443 H

Mesjid Al Khairat Kp Bulang Bawah Peringati Isra Miraj 1443 H

Nusaperdana.com,Tanjung Pinang - Memaknai Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, umat dituntut lebih intropeksi diri sejauh mana ibadah shalat lima waktu sudah dilaksanakan dengan baik.

Demikian disampaikan Ustad Beny Riswandi, dalam tausiah pada Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1443 H di Mesjid Al Khairat Kp Bulang Bawah Kota Tanjung Pinang, Privinsi Kepulauan Riau, pada minggu 6 maret 2022.                           

Turut hadir dalam acara ini ketua RT dan RW setempat, tokoh masyarakat serta seluruh warga kp bulang bawah dan ibu ibu mesjelis taklim Kegiatan acara ini di awali dengan kata sambutan oleh ketua fatwa mesjid Al Khairat kp bulang bawah M. Sabri Awang dan di isi dengan bacaan ayat suci Al Qur’an Nul Karim yang dilantunkan  oleh Ibu Nurul selaku Qoriah.                                                            

Ustad Beny Riswandi yang juga sebagai anggota forum mubalig dan forum komunikasi pendidikan Al Qur’an kota tanjung pinang dalam tausiahnya juga menyampaikan kepada masyarakat kp bulamg khususnya semoga semakin baik dan para remajanya lebih mencintai mesjid dan kepada orang tua lebih tegas lagi mengingatkan anak anaknya untuk sholat lima waktu karna lambat laun generasi tua akan digantikan generasi generasi muda yang nantinya akan meramaikan mesjid Al Khairat ini, ujarnya

Lanjutnya, bahwa peristiwa Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW merupakan perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Peristiwa ini sangat penting karena berkaitan dengan ibadah utama bagi umat muslim, yakni shalat 5 waktu sehari.                          

Ketua Fatwa  Mesjid Al Khairat M. Sabri Awang juga mengajak seluruh masyarakat kp bulang bersama sama ikut memakmurkan mesjid karena tidak lama lagi kita akan kedatangan bulan suci ramadhan, imbuhnya.

Masih menurut M. Sabri Awang, ada tradisi unik yang dimiliki oleh masyarakat kp bulang yang hingga saat ini masih terus dilestarikan. Jika  ada kegiatan PHBI ( Peringatan Hari Besar Islam ) biasanya masyarakat dengan sukarela dan kompak membawa kue dan makanan apa saja yang kemudian dikumpulkan oleh panitia. Setelah jadwal istirahat meteka akan makan bersama sehingga rasa persaudaraan dan kekeluargaan semakin terjalin erat, tutupnya (red/Anes)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar