Pikirkan 3 Hal Ini Secara Matang Kalau Jadi Korban Selingkuh

Ilustrasi

Nusaperdana.com - Diselingkuhi oleh pasangan akan sangat menyakitkan. Selingkuh seolah menjadi kesalahan yang tak bisa dimaafkan dalam sebuah hubungan asmara.

Tetapi putus juga tidak selalu harus menjadi tindakan selanjutnya. Sebab ada seseorang yang masih sayang dengan pasangan dan berusaha untuk memperbaiki hubungan.

Tidak dapat memutuskan apakah Anda harus meninggalkan atau tetap bertahan dalam hal ini? Renungkan dahulu alasan Anda ingin bertahan atau pergi meninggalkannya.

“Susun apa untung ruginya dulu, pikirkan dengan baik,” kata Psikolog Klinis di Alliance Professional Counseling LLP, Dr Sara Delia Menon, seperti dilansir dari AsiaOne.

Keputusan yang Anda buat harus ada pertimbangan. Apa saja?

1. Pikirkan dan Introspeksi

Pikirkan hubungan itu layak diselamatkan atau tidak. Anda tidak hanya harus mengambil langkah-langkah memaafkan si dia, tetapi juga lihat dahulu karakternya. Apakah dia benar-benar menyesal atau tidak.

“Sangat sering, pasangan yang mengalami perselingkuhan telah memasuki ruang emosional. Mereka berhenti berpaling satu sama lain untuk berbagi suka dan duka, dan ragu di kemudian hari. Jadi hilang rasa saling percaya untuk mendengarkan atau memberi dukungan,” kata Dr Sara Delia Menon.

Tentu saja akan membantu jika pasangan terus terang soal alasan dia berselingkuh. Dan, mau mengevaluasinya.

2. Sudah Sejauh Mana

“Sebagian besar pasangan merasa lebih mudah untuk berkomitmen dan memaafkan jika perselingkuhan itu tidak sampai pada hubungan intim,” sebut Dr Sara Delia Menon.

Jika perselingkuhan sudah masuk dalam batasan pengkhianatan fisik, biasanya lebih sulit diterima. Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat membuat perselingkuhan menimbulkan trauma. Pertimbangkanlah baik-baik jika itu sampai terjadi.

3. Efek Jangka Panjang jika Tetap Bertahan

Tentu tidak apa-apa jika Anda ingin membuat hubungan berjalan lagi. Tapi, Anda harus mempertimbangkan efek jangka panjang. Apakah pasangan berjanji tak akan mengulanginya lagi.

“Jika faktor-faktor yang menyebabkan perselingkuhan tidak diatasi, bisa berpotensi jadi siklus yang merusak dan berulang,” kata Dr Sara Delia Menon.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar