Posko Perbatasan Terakhir Barru Resmi Ditutup


Nusaperdana.com, Barru Sulsel - Tiga Posko Pemantauan Covid-19 di Perbatasan Barru telah ditutup, Posko di perbatasan Barru-Pangkep menjadi yang Terakhir ditutup, sejak diresmikan oleh Bupati Barru Suardi Saleh kurang lebih 2 bulan yang lalu, Kamis (18/6/2020).

Penutupan yang dipimpin oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Sabirin terasa hikmad dan berkesan bagi setiap Petugas Posko di Apel Penutupan.

"Atas nama Pemerintah Daerah, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya dalam melaksanakan tugas ini" ujar Sabirin dihadapan Tim Posko Pemantauan yang terdiri dari Aparat Gabungan dari TNI/Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD Barru dan Satuan Pol PP.

Hadir Juru Bicara Khusus Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan dr. Amis Rifai beserta unsur BPBD Barru termasuk Sekretariat Gugus Tugas Darwis yang secara bergantian menyampaikan testimoni dan apresiasi atas dedikasi yang luar biasa selama dibuka hingga ditutupnya Posko ini.

Posko Pemantauan Perbatasan Barru-Pangkep ini dibuka sejak 11 April 2020 oleh Bupati Barru Suardi Saleh bersama Forkopimda Barru dan kemudian tercatat sebagai Posko Pertama sekaligus jadi yang terakhir ditutup.

Bupati Barru Suardi Saleh selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Barru selalu memberikan perhatian kepada setiap Petugas Covid-19 yang jadi Garda Terdepan.

Berbagai upaya dilakukan seperti menjaga ketersediaan logistik bagi petugas, penyediaan sarana prasarana yang diperlukan dan kunjungan lapangan termasuk menugaskan Pejabat Pemerintah Daerah secara kontinyu untuk turun menjadi Kordinator Harian sekaligus memotivasi Petugas Lapangan.

Alhamdulillah, atas upaya yang sinergis dan dedikasi semua pihak, Pemerintah Kabupaten Barru mencata sejak Pandemic Covid-19 sampai saat ini masih sesuai harapan dalam menjaga kesehatan masyarakat dari potensi bahaya Virus Corona yang mewabah.

Total selama beroperasi, lebih dari 26.220 orang yang diadministrasikan setelah dilakukan Screaning dengan mencatat suhu badan, asal daerah, tujuan di Barru serta lama perjalanan.

Sebagai Posko Pertama, Edukasi massif dan terorganisir menjadikan tidak kurang dari 514 pelintas berkendara yang diminta putar balik untuk tidak masuk Barru selama masa genting Pandemic Covid-19, sedangkan dari data di Bojo yang diminta untuk tidak masuk Barru sekira 72 pelintas dan perbatasan di Buludua yang tercatat sekira 65 pelintas.

"Apa yang dilakukan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu, Tuhan akan memberikan Rahmat-Nya kepada kita semua" terang Kasat Pol PP dan Damkar yang disambut haru dan bangga oleh peserta Apel Penutupan ini.

Pasca ditutupnya ketiga posko perbatasan, upaya Pemerintah Daerah selanjutnya adalah dengan memassifkan edukasi langsung ditengah ruang publik baik dengan mengintegrasikan protokol kesehatan Covid-19 dalam standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan publik di perkantoran maupun menugaskan Tim di pusat keramaian seperti di Pasar maupun tempat wisata. (Amir)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar