Rusia Uji Misil Anti Satelit, Militer AS Geram

Nusaperdana.com, Jakarta - Rusia baru saja melontarkan misil anti satelit dalam rangka uji coba. US Space Force, bagian dari militer Amerika Serikat, langsung mengungkap ketidaksenangan mereka lantaran hal itu dianggap sebagai ancaman aset AS di orbit Bumi.
Rusia menggelar tes sistem misil direct-ascent anti-satellite (DA-ASAT) yang didesain untuk menghancurkan satelit di orbit rendah Bumi. Sebelumnya, negara itu juga menguji dua satelit yang dicurigai AS sebagai senjata antariksa.
"Tes DA-ASAT oleh Rusia adalah contoh lain bahwa ancaman pada AS dan sistem antariksa sekutu adalah nyata, serius dan bertambah," cetus Jenderal John Raymond, komandan US Space Force yang dikutip detikINET dari Live Science.
"Amerika Serikat siap dan berkomitmen untuk menangkal agresi dan mempertahankan negara, sekutu kami serta kepentingan AS dari aksi permusuhan di luar angkasa," lanjutnya.
Ia menambahkan tindakan Rusia menunjukkan mereka tidak punya niat menghentikan program senjata antariksa. Padahal diperlukan kondisi aman dan stabil dalam melakukan kegiatan di antariksa oleh negara manapun.
US Space Force sendiri didirikan untuk melindungi sumber daya AS di antariksa. Pemerintahan Donald Trump rencananya akan mengalokasikan dana sampai USD 15,4 miliar untuk lembaga ini.
Satelit dan teknologi di orbit rendah Bumi memang peranannya menjadi semakin penting. Berbagai negara makin memanfaatkan teknologi antariksa untuk kepentingan keamanan nasionalnya.
Berita Lainnya
Warga Palestina yang Ditahan Militer Israel Dibebaskan Dengan Kondisi Terluka
Tujuh Strategi Diplomasi Public Relations untuk Meningkatkan Reputasi Suatu Bangsa.
Amerika Serikat Mulai Uji Klinis Vaksin Influenza Universal
Rusia Kecam Aksi Barat Terhadap Iran
Australia tambah bantuan kendaraan lapis baja untuk Ukraina
Israel Hancurkan Bangunan Sekolah di Palestina di Tepi Barat
PM Inggris Sebut China Ancaman Terbesar Ekonomi Dunia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Pecat Komandan Militer Senior Ditengah Serangan Rusia