Sambut Tahun Baru, Siak Sudah Punya Pedestrian Sekinclong


Nusaperdana.com, Siak - Malam pergantian tahun segera tiba, kamu yang liburan di Kota Siak tak perlu bingung mau ke mana. Kota Siak Sri Indrapura punya pedesterian kinclong!

Kota Siak Sri Indrapura ini jaraknya sekitar 110 km arah timur dari Pekanbaru ibu kota Riau. Tak ada salahnya traveling bersama keluarga menengok destinasi di Kota Pusaka itu.

Di sana, ada Istana Siak yang menghadap ke sungai Siak yang disebut sebagai sungai terdalam di Indonesia. Objek wisata lainnya, ada Tangsi Belanda atau bekas penjara zaman penjajahan. Khusus Tangsi Belanda ini, baru dibuka menjelang pergantian tahun.

Selain bangunan peninggalan sejarah masa silam, berkeliling kota Siak juga menyejukkan mata. Kota ini semakin kinclong sejak Alvedri menjadi Bupati Siak menggantikan bupati sebelumnya Syamsuar yang kini menjadi Gubernur Riau.

Kota ini banyak berdiri pohon-pohon nan rindang di tepi badan jalan yang membelah kota Sejarah itu. Ada lagi turap, nan indah di tepi sungai Siak. Anda bisa bisa duduk khususnya malam hari dengan penerangan lampu hias yang warna warni sembari menikmati hidangan dari warung yang ada di sana. Panaroma akan semakin indah, bila ada kapal yang melintas di sungai itu.

Kini, Pemkab Siak juga membangun pedestrian yang memesona di jalan Muzzafarsyah di tengah kota. Jalan yang baru selesai dibangun Dinas PU Pemkab Siak Desember 2019 ini, menyediakan tempat pejalan kaki yang cukup luas.

Sebanyak 177 tiang lampu hias berjejer di kanan dan kiri tepi jalan tersebut. Ada kursi besi tersedia di pedestrian itu. Pagi hari atau sore kawasan ini menjadi alternatif untuk berolahraga. Konon lagi Anda bersama keluarga duduk saat malam hari. 

Suasana malam di pedestrian ini menambah keindahan tersendiri dengan penerangan lampu. Kawasan ini sangat sejuk, karena di sebelah badan jalan ini masih ada kawasan hutan kota.

Malah belakangan ini pedestrian di kota Siak kerap dijadikan lokasi prewedding. Mereka yang menjadikan lokasi ini sebagai background prewedding tidak hanya warga Siak semata. Mereka ada yang datang dari kabupaten lain termasuk warga Pekanbaru.

"Pedestrian ini sangat indah sekali, apa lagi kalau kita duduk ngumpul bersama keluarga di sini," kata Elis Masyitoh warga Pekanbaru yang berlibur ke Siak dalam perbincangan dengan detikTravel.

Saat malam Minggu, pedestrian ini dimanfaatkan sekelompok musisi anak muda setempat untuk mengekspresikan kemampuannya bernyanyi. Warga yang bersantai di pedestrian ini pun sangat menikmati kreasi musisi muda yang menunjukan kebolehannya menghibur warga dengan alat musik seadanya.

"Berbagai kota-kota maju dan modern dunia, keberadaan jalur pedestrian di jalanan perkotaan saat ini tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat urban untuk mengakomodir hak pejalan kaki semata," kata Kadis PU Siak, Irving Kahar S kepada detikTravel.

Fungsi jalur hijau perkotaan ini, katanya, juga berkembang karena dimanfaatkan sarana kreasi dilengkapi sarana edukasi dan sosialisasi antar warga kota yang ikonik dan melambangkan identitas serta karakteristik kota.

"Demikian juga halnya dengan jalur pedestrian hijau jalan Muzzafarsyah road yang baru saja selesai direvitalisasi akhir tahun ini oleh Dinas PU Pemkab Siak. Insfrastruktur teranyar Negeri Istana ini diharapkan dapat difungsikan sebagai sarana interaksi ruang ke tiga masyarakat dan wisatawan di Siak Sri Indrapura serta menjadi yang pedestrian ikonik pertama di Riau," kata Irving.

Sementara itu, Bupati Siak, Alfedri mengatakan, pembangunan jalur pedestrian tersebut tidak terbatas pada revitalisasi fisik semata. Melainkan juga menghadirkan konsep interaksi ruang ke tiga yang menjadi prioritas setelah tempat bekerja dan ruang keluarga di rumah.

"Mudah-mudahan Januari 2020 bisa kami resmikan jalur pedestrian ini. Ke depan kawasan setiap malam minggu dijadikan tempat car free night untuk mendukung pariwisata dan ekraf. Masyarakat boleh berolahraga seperti main tenis meja dan berjual beli aneka street kuliner atau menikmati hiburan akuistik," kata Alfedri.

Jalur pedestrian ini sepanjang 900 meter menghubungkan dua kawasan hutan kota Arwinas dan Balai Kayang II. Lebar lokasi pejalan kaki ini mencapai 3 meter di jalur kanan dan 1,5 meter di jalur kiri. Ditambah lagi jalur pemandu bagi penyandang disabilitas. Selain itu dilengkapi 3 pedestrian plaza dengan lebar 5 meter.

Untuk menambah keindahan, pihak PU Siak, menanam 200 batang pohon tabebuya sejenis pohon sakura tropis berwarna merah jambu yang didatangkan dari Surabaya. Jika kelak pohon ini telah berbunga, maka semakin eksotiklah lokasi ini.

Di sana juga dipasang QR Code yang jika dipindai dengan smartphone nantinya para pengunjung akan mendapatkan informasi seputar data destinasi Siak. Juga data geografis hingga informasi singkat tentang Kesultanan Siak ke 12.

Anda penasaran ingin menikmati pedestrian ini? Ayo datang ke Kota Siak Sri Indrapura yang semakin kinclong ini.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar