Akademisi Pariwisata Bicara Soal Pantai Solop
Nusaperdana.com, Tembilahan - Seorang akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Pekanbaru, Risna Yanti M.Par menilai bahwa Ekowisata Pantai Solop memiliki potensi yang luar biasa bagi wisatawan.
Pasalnya, sejauh ini sajian alamnya terbilang mengagumkan, langka bagi daerah lain. Memiliki Hutan Mangrove (pohon bakau) yang alami serta pasir pantai dari sersah kulit kerang.
"Pantai ini bisa jadi wisata utama di daerah ini," kata Risna kepada Nusaperdana.com di Pantai Solop Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)-Riau, belum lama ini.
Apalagi katanya, kegiatan wisatawan saat ini sudah mengarah kepada lingkungan asri yang mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pembelajaran dan pendidikan. Sebab itu, tak salah jika Pantai Solop menjadi arah tujuan berwisata.
Namun di sisi lain, dengan nada ramah, wanita berhijab ini sedikit mengoreksi soal tata letak tempat bersantai. Sampai saat ini dinilainya belum tertata sepenuhnya.
"Mungkin karena masih dalam proses pengembangan," tuturnya.
Dia juga menyarankan untuk selalu peduli terhadap kebersihan, terutama kepedulian dari penduduk setempat. Perbanyak tempat pembuangan sampah sebagai langkah mudah menjaga kebersihan.
"Manjakan mata wisatawan terlebih dahulu, agar objek wisata ini semakin diminati banyak orang," sarannya.
Sebagaimana diketahui, sejak beberapa tahun lalu, destinasi wisata di Pulau Cawan itu semakin melegit dikalangan masyarakat lokal khususnya, dan menggema hingga luar daerah merupakan upaya pengembangan dari Pemkab Inhil bersama masyarakat setempat.
Sampai detik ini, Bupati Inhil HM Wardan tak henti-hentinya memaksimalkan ekowisata tersebut.
"Pantai ini memang memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan dan memiliki daya tarik yang tinggi. Perlu bantuan investor bagaimana cara mengemasnya," tutur Wardan.**

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi