Diprediksi, Smartphone 5G Cepat Turun Harga


Nusaperdana.com - Jaringan 5G telah diimplementasikan di berbagai negara seperti China, Korea Selatan ataupun Inggris. Smartphone pendukungnya pun sudah bermunculan dan diprediksi turun harga dalam waktu relatif cepat.

Pada saat ini, banderol ponsel 5G memang masih menjulang. Tapi menurut Huawei, pada 3 tahun lagi atau di 2022, sudah akan ada smartphone 5G yang tak terlampau mahal.

"Dalam waktu 3 tahun itu ada kemungkinan perangkat 5G itu harganya kurang dari 300 dolar. Kalau 4G, bisa dikatakan lama untuk berada di angka affordable price," kata Senior Expert ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi dalam temu media di Labuan Bajo, Kamis (12/12/2019).

Berarti, smartphone 4G dengan harga di bawah Rp 4,2 juta akan menjadi sesuatu yang cukup umum. Hal itu tentu akan berdampak langsung terhadap meningkatnya minat pengguna.

"Berdampak langsung, orang yang beli akan semakin banyak. Semakin murah harga, semakin tinggi orang yang menggunakan," tambah Rosidi.

Vendor semacam Huawei, Xiaomi, Samsung sampai Oppo memang sudah mulai menelurkan handset 5G yang masih mahal, tapi sudah tentu bakal makin turun harga.

Berbagai strategi bakal diterapkan operator pada saat peluncuran 5G. Kualitas lebih tinggi ataupun latensi rendah membuat paket data 5G lebih mahal ketimbang 4G sekitar 15%, tapi mungkin dibarengi dengan kuota lebih tinggi.

Hal tersebut dilakukan antara lain oleh operator seluler Korsel, LG U+, di mana harga paket data 4G sebesar 30 GB dibanderol sekitar USD 78. Sedangkan paket 5G seharga USD 84, pengguna dapat memperoleh data sebesar 250 GB.

Sejauh ini, penerapan 5G sukses di sana di mana dalam kurun waktu 1 bulan setelah jaringan 5G dikomersialkan di sana, jumlah pelanggan tembus 400 ribu. Dalam waktu setahun, diproyeksi angkanya menjadi 1 juta pelanggan.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar