Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
DPRD Riau Minta Pemko dan Pemprov Saling Sinergi Atasi Banjir di Kota Pekanbaru
Nusaperdana.com, Pekanbaru - Penyebab Banjir di Riau khususnya di Pekanbaru, tak terlepas dari drainase.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Asri Auzar mengakui kalau drainase di wilayah Kota Pekanbaru sangat jelek.
Ia menilai saluran air di ibukota ini sepotong-sepotong dan tidak jelas muaranya sehingga ketika terjadi hujan berpotensi menyebabkan genangan air di mana-mana.
"Drainasenya yang jelek, di Kota Pekanbaru itu bukan banjir namanya tapi genangan air yang terjadi pada waktu hujan. Muara saluran air itu yang tidak jelas sehingga hujan lebat satu jam atau lebih lama maka Pekanbaru sudah banjir dimana-mana. Termasuk di jalan-jalan, bahkan jalan protokol sekalipun," kata Asri Auzar, Jumat (3/1/2020).
Untuk itu Pemko Kota Pekanbaru harus membenahi drainase secara keseluruhan terutama menyambungkan saluran air yang selama ini masih terpotong-potong.
Tak hanya itu selain drainase yang harus menyambung harus jelas muara air ke mana perginya, terutama langsung ke anak -anak sungai yang ada. Bahkan jika perlu pemerintah daerah harus membuat semacam embung di beberapa tempat untuk menampung air sebelum diteruskan ke sungai.
"Apalagi Pekanbaru ini sebagai ibu kota provinsi. Sudah seharusnya penataan drainase lebih baik. Wajah Riau terletak di Kota Pekanbaru, jadi harus nyaman bagi orang yang datang dan warganya. Harus dibuatkan master plan drainasenya, sehingga betul-betul muara aliran airnya jelas," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Riau ini mengakui untuk membangun drainase membutuhkan dana yang cukup besar. Untuk itu, pihak Pemko Pekanbaru bisa berkoordinasi dengan Pemprov Riau.
"Kita siap dukung masalah ini. Karena Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau yang sudah seharusnya ada perhatian untuk itu," kata Asri.

Berita Lainnya
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM