Fidel Fuadi Gagas Pendirian STIQ di Duri

Kuliah Umum DR Syeich Sameh Salim Abdel Hamid Salem di Maqdis Ibadurrahman

Nusaperdana.com,Duri - Insya Allah, dalam 2 tahun kedepan, di Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, akan berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur'an (STIQ) yang diharapkan melahirkan para penghafal dan pembaca Al Qur'an yang bersanadkan langsung ke Nabi Muhammad SAW.

Rencana pendirian STIQ satu-satunya di Provinsi Riau ini disampaikan Ustad Umar Mahmud LC (pimpinan Ponpes Tahfiz Ibadurrahman, Belading, Duri) yang memandu jalannya dalam kuliah umum yang disampaikan DR Syeich Sameh Salim Abdel Hamid Salem dari Mesir, Ahad (16/01/22) di Maqdis Ibadurrahman, Jalan Sukadamai, Duri.

Terlihat hadir pada acara kuliah umum tersebut, H Misno Syakirin, Fardhas Yusfa, Henawan, Dr Teddy Ardan, Wanmasriyanto, jajaran pengurus Maqdis Ibadurrahman dan para ibu-ibu.

"Kita ingin menyebarkan program Al Qur'an ini supaya lebih hidup lagi di Duri. Beliau (Syeich Sameh Salim,red) ini memiliki 10 qiraat bacaan Al Qur'an dan urutan yang ke 28 dari Rasulullah. Sanad inilah yang ingin kita standarisasi bisa dinikmati para imam-imam masjid yang nanti juga kita ajak bersama-sama menuntut ilmu kepada beliau atau siapa saja yang mempunyai keinginan memperdalam ilmu bacaan Al Qur'an, kita siap fasilitasi," ujar Umar Mahmud didampingi Dr H Fidel Fuadi Dt Majobasa, Ahad.

STIQ ini dijelaskan Umar Mahmud akan memiliki yayasan sendiri untuk lebih pengayaan lembaga pendidikan yang ada. "Yang menggagas STIQ ini yaitu pak Fidel. Guru-guru yang akan mengajar Syeich Salim Sameh sendiri yang akan menskrining. Insya beliau akan tinggal di Duri nanti bersama-sama menjalankan sekolah tinggi ini. Beliau akan kita jadikan ikon Al Qur'an. Disamping itu beliau sudah berpengalaman di lembaga pendidikan tingkat kuliah," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Dr H Fidel Fuadi Dt Majobasa yang juga mantan anggota DPRD Bengkalis dua periode, menambahkan bahwa untuk mendirikan STIQ ini dibutuhkan masa dua tahun persiapan. Siswa yang akan diterima adalah tamatan SMA dan MAN, diseleksi seperti sekolah tinggi atau perguruan tinggi pada umumnya.

"Sembari mempersiapkan sekolah tinggi, selama 2 tahun kita memberikan kesempatan untuk 20 orang belajar Sanad gratis. Bukan hanya dari Duri, dari luar juga bisa. Setelah tamat nanti kita minta mengabdi di sekolah tinggi ini," kata Komisaris RS Permata Hati Duri ini.

Ditimpali Umar Mahmud, 2 tahun awal sebelum didirikan STIQ terlebih dahulu dilakukan pengkaderan sebanyak 20 orang itu, sambil menyiapkan sekolah tinggi.  "Semoga dalam dua tahun ke depan sudah berdiri STIQ di Duri," imbuhnya.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar