Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, Kabupaten Kampar Provinsi Riau


Nusaperdana.com, Kampar - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota/Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, menyatakan bahwa mendukung kegiatan Literasi Digital agar dapat memanfaatkan internet dan teknologi untuk hal yang positif dan kreatif serta menambah daya saing sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan turut membangun daerah masing-masing. 

Dilanjutkan oleh Presiden RI, Bapak Jokowi yang memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

DIGITAL SKILL - IRA DWI LESTARI (Instruksi Yale Communication dan Relawan TIK)

Tema: “BASIC SKILLS TENTANG HARDWARE DAN SOFTWARE DAN PENGGUNAANNYA”. 

Dalam pemaparannya, Ira menjelaskan bahwa dalam dunia komputer pasti sudah sangat tidak asing mengenai istilah hardware dan juga software. Karena semua komponen penyusun tersebut merupakan satu kesatuan perangkat komputer yang tidak dapat dipisahkan.

Hardware adalah komponen perangkat keras, yang terdapat pada suatu perangkat komputer dan dapat dilihat dengan kasat mata, fungsinya untuk mempermudah pengolahan file ataupun data. Contoh hardware antara lain CPU, monitor, hard disc, mouse dan sebagainya.

Sedangan software adalah sebuah perangkat lunak yang berwujud program ataupun aplikasi yang mampu menjalankan semua perintah sesuai dengan fungsi masing-masing. Fungsinya adalah sebagai pendukung dari perangkat keras, yang terdapat pada komputer dan digunakan untuk mengolah data. 

Tipe-tipe software antara lain aplication, system software dan malware. Untuk malware sendiri merupakan perangkat lunak, yang sengaja dibuat untuk merusak sistem komputer selain itu malware juga biasa digunakan, sebagai alat untuk melakukan pencurian data. 

DIGITAL CULTURE - ANDI MASLAN (Kaprodi Teknik Informatika Universitas Putera Batam). Tema: “MENGENAL BUDAYA INDONESIA MELALUI LITERASI DIGITAL”. 

Andi menggambarkan era industri 4.0 ditandai dengan adanya kecerdasan buatan (artificial intelligent), era superkomputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap perekonomian, perindustrian, pemerintahan, politik.

Selanjutnya Andi menjelaskan wajah budaya saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi. Contoh budaya Indonesia melalui literasi digital antara lain buku digital (e-book), kearifan lokal dan materi belajar.

DIGITAL SAFETY - JODDY CAPRINATA (Founder & COO Bicara Project). Tema: “CYBER SAFETY: TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. 

Joddy menjelaskan menjaga diri tetap sehat di dalam dunia maya, yaitu mengkonsumsi konten yang baik seperti memilih konten yang baik, tidak mengakses konten ilegal.  Memanfaatkan kekuatan digital, mengupdate informasi tentang dunia digital, santun, hindari emosi dan menghindari hoax, provokatif dan SARA.

Manfaat dari internet sehat adalah bahagia, berbisnis sehat, personal branding dan mempunyai koneksi yang luas, sebagai media komunikasi dan media studi.

DIGITAL ETHICS  - NOVA YOHANA, S.Sos., M.I.Kom  (Dosen Ilmu Komunikasi Riau). Tema: “DIGITAL LITERACY FOR PARENTS: SUITABLE AND SAFE INTERNET FOR MINOR AND TEENS”.

Di awal pemaparannya, Nova menjelaskan karakteristik generasi digital yakni digital imigrant (generasi yg mengenal digital saat dewasa) dan digital native yaitu generasi yang lahir pada jaman digital.

Nova menerangkan tantangan para orang tua di era digital adalah anak lebih pintar dari orang tua, anak menginginkan kebebasan, adanya kemudahan akses internet sementara orang tua gagap teknologi, dan tidak mengerti harus bagaimana. 

Selanjutnya Nova memberikan arahan dalam pola pengasuhan digital bagi orang tua (digital parenting), yakni perkuat komunikasi dengan anak, terus belajar, gunakan parental control, buat aturan bersama, menjadi teman anak di media sosial, dan menjadi teladan digital bagi anak.

SHARING SESSION - SRI AYU WAHYUNI  (Influencer, 10.5K followers). Sri dalam sharingnya menekankan para orang tua untuk meningkatkan skill digital agar tidak ketinggalan teknologi, dan bermain internet sehat agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. (Sanusi)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar