Puluhan Masyarakat Desa Kijang Jaya Demo Kantor Desa dan BPD
Plt. Kadis Kesehatan Apresiasi Nakes di Pos Pelayanan Mudik Lebaran
Google Kena Denda Rp 2,3 Triliun di Prancis

Nusaperdana.com - Pihak otoritas persaingan bisnis di Prancis memberikan denda terhadap Google sebesar 150 juta euro atau sekitar Rp 2,3 triliun (dengan kurs 15.500/euro) karena perilaku anti-persaingan terutama di sektor bisnis iklan digital.
Melansir dari Reuters pada Jumat (20/12/2019), denda tersebut muncul setelah Perancis dan negara-negara Eropa lainnya meningkatkan tingkat pengawasan mereka terhadap perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dari AS seperti Google, Facebook (FB.O), Apple (AAPL.O) dan Amazon (AMZN.O). Selama ini perusahaan-perusahaan raksasa teknologi tersebut sering mendapatkan kritik dari negara-negara di Uni Eropa karena memiliki pembayaran pajak yang relatif rendah.
Kepala otoritas persaingan Prancis Isabelle de Silva mengatakan pada konferensi pers bahwa dominasi Google dalam bisnis periklanan online dirasa sangat luar biasa, di mana perusahaan AS memiliki pangsa pasar sekitar 90% di bidang tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Google mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding atas denda tersebut.
Sebelumnya pada bulan Januari kemarin, Google juga sempat dikenai denda dari otoritas Prancis. Otoritas pengawasan dan perlindungan data Perancis telah mendenda Google sebesar 50 juta euro atau sekitar Rp 775 miliar karena melanggar aturan privasi online Uni Eropa.
Selain denda, badan pengawas Perancis juga menyatakan dalam keputusannya pada Januari lalu bahwa Google tidak memiliki transparansi dan kejelasan dalam hal menginformasikan pengguna tentang penanganan data pribadi. Karenanya Google dinyatakan telah gagal untuk mendapatkan persetujuan dari badan pengawas Perancis guna menerapkan iklan yang dipersonalisasi.**
Berita Lainnya
Warga Palestina yang Ditahan Militer Israel Dibebaskan Dengan Kondisi Terluka
Tujuh Strategi Diplomasi Public Relations untuk Meningkatkan Reputasi Suatu Bangsa.
Amerika Serikat Mulai Uji Klinis Vaksin Influenza Universal
Rusia Kecam Aksi Barat Terhadap Iran
Australia tambah bantuan kendaraan lapis baja untuk Ukraina
Israel Hancurkan Bangunan Sekolah di Palestina di Tepi Barat
PM Inggris Sebut China Ancaman Terbesar Ekonomi Dunia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Pecat Komandan Militer Senior Ditengah Serangan Rusia