BAZNAS dan Zakat : Menuju Optimalisasi Pengelolaan Zakat di Indonesia
Idul adha 1446 H, PHR Salurkan 192 Ekor Sapi di Zona Rokan
Lapas Bengkalis Gelar Sholat Idul Adha 1446 Hijriah
Gunakan Ban Serep Temporary yang Lebih Kecil Ternyata Sangat Beresiko

Nusaperdana.com - Setiap mobil pastinya dilengkepi dengan ban, ini sangat penting dalam situasi darurat bila ban utama bocor. Namun ada beberapa tipe ban serep yaitu ada yang menggunakan ban temporary dan ada juga yang menggunakan ban standar.
Jika menggunakan tipe ban serep yang sama dengan ban standar atau ban utama, besar kemungkinan untuk mengikuti rotasi ban yang dapat digunakan sebagai ban utama.
Akan tetapi untuk mobil yang menggunakan jenis ban serep temporary, hanya bisa digunakan untuk sementara saja saat menggantikan posisi ban utama saat bermasalah.
Artinya ban jenis temporary hanya bisa digunakan hingga ke bengkel atau toko ban terdekat saja. Setelah ban utama diperbaiki atau diganti, segeralah mengganti kembali ban temporary tersebut dengan ban utama.
Karena ban serep temporary mempunyai konstruksi lebih kecil tapaknya bila dibandingkan dengan tapak pada ban utama.
Karena lebih kecil, bila digunakan pada kecepatan tinggi bisa mengakibatkan hilangnya keseimbangan pada kemudi, hal ini dapat menimbulkan resiko kehilangan kendali saat berkendara.
Untuk menjaga kehilangan kendali pada saat menggunakan ban serep temporary, biasanya sudah dicantumkan angka kecepatan maksimum pada bagian velg-nya.
Rata-rata angka kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 80 km/jam. Bila ingin aman gunakan kendaraan pada kecepatan di bawah 80 km/jam.
Ban serep jenis ini sengaja dirancang bisa menghemat ruang penyimpanan di bagasi, karena bentuknya yang tipis. Sehingga jika ditempatkan di bawah bagasi, maka ruang penyimpanan bagasi tidak berkurang luasnya.
Hal ini dikarenakan lantai bagasi tetap rata dan ban serep bisa masuk di bawah bagasi.
Tekanan angin yang disarankan pada ban jenis ini biasanya lebih besar dibandingkan dengan ban utama. Karena ukurannya yang lebih kecil, maka tekanan ban jenis temporary bisa mencapai 60 Psi. Hal ini memang agak berbeda dengan ban utama yang hanya bertekanan sekitar 35 psi.
Pastikan tekanan ban serep jenis temporary ini jika sudah lama tidak digunakan. Sebaiknya setiap 3 bulan sekali cek tekanan bannya, jika memang berkurang tekanannya segeralah lakukan penambahan angin.
Ban temporary yang ukurannya cukup kecil dan hanya dilengkapi dengan velg standar (bahan baja) tentu akan kurang sedap dipandang.
Sehingga akan mendorong pemilik untuk segera memperbaiki ban utama agar dapat segera dipasangkan ke posisi ban utama.
Berita Lainnya
BAZNAS dan Zakat : Menuju Optimalisasi Pengelolaan Zakat di Indonesia
Tim Raga Patroli Malam di Inhil Pastikan Keamanan Warga
Ramadhan Tiba, Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan Berbagi Sembako
LBH Pers SMSI Riau Siap Dampingi Masyarakat Hadapi Masalah Hukum
Gubernur Ansar Sampaikan Gagasan Upaya Peningkatan Layanan Kesehatan dan Nakes kepada Menkes RI
Srikandi PLN Turut Berperan Dalam Komisioning GI 150 kV Talisayan sebagai Wujud Semangat Hari Pahlawan
Kunjungi Proyek Pembangunan TL 150 kV GI Malifut - GI Tobelo, EVP MKJ PLN Tegaskan Komitmen PLN untuk Memperkuat Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Utara
Membanggakan, Teknik Sipil UNISI Raih Juara 1 Lomba Tingkat Nasional