Ini Delapan Negara yang Tolak Kecam Malah Mendukung Serangan Rusia ke Ukraina
Nusaperdana.com - Invasi Rusia ke Ukraina menjadi perhatian dunia. Tak sedikit negara-negara yang mengecam aksi Presiden Vladimir Putin yang menginvasi Ukraina.
Kendati begitu, sejumlah negara terang-terangan membela aksi Rusia. Mereka bahkan mendukung langkah yang diambil Putin.
Sedikitnya lima negara mengaku mendukung langkah Putin menginvasi Ukraina. Mereka tak lain adalah para sekutu Moskow.
Di sisi lain, masih ada sejumlah negara yang belum atau menolak mengecam aksi Putin menginvasi Ukraina.
Berikut daftar negara yang menolak kecam hingga dukung Rusia menginvasi Ukraina:
1. Belarus
Belarus merupakan sekutu Rusia dalam invasi ke Ukraina. Bahkan, mereka menggelar latihan perang bersama Rusia dan memberi jalan militer Rusia ke Ukraina.
Putin dikabarkan sempat berkomunikasi dengan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko sebelum melancarkan invasi ke Ukraina. Putin juga disebut memberi informasi terkait situasi yang terjadi di perbatasan Ukraina dan Rusia.
Rusia dan Belarus bahkan sudah menggelar latihan militer sejak jauh-jauh hari invasi ke Ukraina. NATO melaporkan bahwa Rusia menempatkan hingga 30 ribu tentara di Belarus.
2. Venezuela
Negara yang juga terang-terangan membela Rusia yakni Venezuela. Sehari sebelum Rusia menginvasi Ukraina, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro secara terang-terangan menyatakan keberpihakannya kepada Putin.
Menurut Maduro, Rusia merupakan negara yang harus dihormati. Dengan keberpihakan Maduro, ketegangan Rusia-Ukraina dan NATO semakin terasa di kawasan Eropa.
Keberpihakan Maduro ditegaskan dengan menolak semua rencana pengepunan Rusia secara militer. Hubungan antara Venezuela dan Rusia memang telah terjalin erat dengan kerja sama militer kedua negara.
3. Suriah
Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Kantor kepresidenan Suriah menyatakan, dukungan itu disampaikan Assad saat melakukan panggilan telepon dengan Putin pada Jumat (25/2).
"Selama bertelepon, mereka berbicara tentang situasi di Ukraina dan operasi militer khusus oleh Federasi Rusia untuk melindungi penduduk sipil di wilayah Donbass," bunyi pernyataan kantor Assad seperti dikutip Reuters.
Rusia dan Suriah memang merupakan sekutu. Rusia telah lama mendukung pemerintahan Assad dari gempuran militer Amerika Serikat yang ingin menggulingkannya.
4. Myanmar
Dari Asia Tenggara, Junta Militer Myanmar mengaku mendukung invasi Rusia ke Ukraina, dengan dalih kedaulatan negara. Dukungan ini diberikan di tengah peningkatan eskalasi pertempuran dan upaya komunitas internasional yang berusaha meredakan krisis di negara Eropa Timur tersebut.
"Pasukan Rusia sudah melakukan tindakan yang benar untuk mempertahankan kedaulatan mereka," kata Juru Bicara Junta Militer Myanmar, Zaw Min Tun, dalam pernyataan resmi dikutip AFP.
Rusia dan Myanmar diketahui memiliki hubungan diplomatik yang hangat. Moskow menjadi sekutu utama Naypyidaw dan pemasok senjata bagi militer negara itu.
5. Kuba
Hubungan Kuba dan Rusia telah terjalin lama. Pada 2008, Rusia merupakan negara pertama yang mengirimkan bantuan setelah Kuba diterjang tiga badai.
Sementara itu, terkait invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Majelis Kekuatan Rakyat Nasional Kuba Esteban Lazo menegaskan, Moskow memiliki hak untuk membela diri dan NATO harus menjamin keamanan yang diminta Rusia.
6. India
Sampai saat ini, pemerintah India masih belum bersikap mengenai konflik antara Rusia dan Ukraina. Padahal, kelompok oposisi sudah meminta pemerintah India mengecam aksi Rusia ke Ukraina.
Tekanan dari oposisi itu disampaikan sehari setelah mahasiswa India tewas dalam serangan di Kota Kharkiv. Diketahui, Rusia memang merupakan salah satu negara yang memasok senjata ke India.
7. China
Pemerintah China juga menolak langkah Rusia kepada Ukraina sebagai invasi dan mendesak semua pihak menahan diri menyikapi situasi darurat militer di Eropa Timur tersebut.
Pernyataan aksi Rusia bukan sebagai invasi dikemukakan Juru Bicara Kementerian China, Hua Chunying, di Beijing.
"Anda menggunakan metode pertanyaan media Barat yang khas dengan menggunakan kata invasi," kata Hua.
8. Iran
Iran juga jadi salah satu negara yang menolak mengecam aksi Rusia menginvasi Ukraina. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyatakan, pihaknya menyesalkan eskalasi konflik Rusia-Ukraina, namun krisis tersebut berakar dari provokasi NATO.
"Krisis Ukraina berakar pada provokasi NATO. Kami tidak percaya bahwa menggunakan perang adalah solusi," kata Amir-Abdollahian beberapa waktu lalu.
Berita Lainnya
Pegawai Google Dilarang Pakai Zoom
Selebgram Transgender Dihujat karena Anjurkan Wanita Unduh Aplikasi Kencan Gay
Jelang Final, 'The King: Eternal Monarch' Alami Kenaikan Rating
Indonesia - Malaysia Bidik Peluang Kerja Sama Pembangunan SDM Hingga Pengembangan Akuakultur
Rusia Kesal Amerika Ejek Program Antariksanya
Gara-gara Lockdown, Aktor Ini Banting Setir Jadi Pengantar Makanan
Manajemen Konfirmasi Perceraian Lee Dong Gun dan Jo Yoon Hee
Neraca Dagang Defisit 350 Juta Dolar AS Akibat Ekspor Tertekan