Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Jalan ke Rohul Hancur, Masyarakt Ingin Ganti Gubernur Baru
Nusaperdana.com,ROKAN HULU - Calon Gubernur Nomor 1 Abdul Wahid melakukan kampanye dialogis di zona 1 Kabupaten Rokan Hulu, tepatnya di Desa Rambah Samo dan Muara Jaya Kepenuhan Hulu, Kamis (10/10/24)
Dalam orasi politiknya Abdul Wahid menegaskan akan fokuskan membantu kabupaten rokan hulu menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan.
"Saya berkomitmen dan bapak ibu ingat ini baik-baik, perioritas yang akan kita selesaikan di rokan hulu ini adalah soal infrastruktur" tegas Wahid
"Sejak masuk perbatasan sampai saya ke rambah samo, sampai lagi ke Desa Muara Jaya ini, akses jakannya hancur lebur, inilah yang dirasakan warga rokan hulu bertahun-tahun" ungkap wahid lagi
Sementara itu, salah satu perwakilan tokoh mengutarakan hal yang sama, infrastruktur jalan di rokan hulu terutama ruas propinsi rusak berat.
"Kami disini pak, sudah lama tak menikmati jalan mulus, hancur jalannya, jalau pak wahid janji bisa tuntaskan soal jalan ini, kami warga rokan hulu siap menangkan sebagai gubernur" ucap tokoh masyarakat ini
"Gubernur sebelum ini seperti menganak tirikan rokan hulu ini, hampir sepanjang jalan provinsi di rokan hulu ni hancur berat, kami akan ganti gubernur, sepanjang siap berkomitmen" tegasnya lagi.**

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek