Keistimewaan Aisyah Istri Rasulullah

Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Lagu berjudul Aisyah Istri Rasulullah trending di YouTube. Lirik dalam tembang tersebut menceritakan kecantikan dan keutamaan putri Abu Bakar Ash Shiddiq itu saat menjadi pendamping Nabi Muhammad SAW.

Sejumlah hadits menyebut keistimewaan Aisyah, hingga menjadi penghuni surga utama. Aisyah juga membuktikan kecerdasannya hingga bisa ikut mencari solusi untuk masalah muslim pada zaman tersebut.

Berikut keistimewaan Aisyah Istri Rasulullah putri Abu Bakar:

1. Aisyah Istri Rasulullah berasal dari keluarga yang baik

Aisyah memang lahir sebelum Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT yang dikirim Malaikat Jibril. Namun Aisyah mengikuti jejak ayahnya Abu Bakar yang menjadi pendukung utama Rasulullah SAW. Abu Bakar termasuk salah satu muslim pertama dengan meyakini wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW.

Kecintaan Rasulullah SAW pada Aisyah dan keluarganya bisa dilihat dalam hadist, yang diceritakan Abu `Uthman

Artinya: Rasulullah SAW mengirim Amr bin Al-Ash sebagai pemimpin tentara di Dhat-us-Salasil. Amr bin Al-Ash berkata, Saat kembali aku bertanya pada Rasulullah SAW, "Siapa yang paling kau cintai? Dia menjawab Aisyah". Lalu aku berkata, "Bagaimana dengan laki-laki? Dia menjawab, ayahnya (Abu Bakar)." Aku berkata lagi, "Siapa berikutnya ya Rasulullah SAW? Dia menjawab Umar." Kemudian Rasulullah SAW menghitung nama beberapa orang laki-laki dan aku menjadi diam. Aku takut Rasullah SAW tidak memasukkan aku di urutan terakhir. (HR Bukhari).

2. Aisyah Istri Rasulullah cerdas dan bijak

Sebagai istri Rasulullah, Aisyah selalu memperhatikan perkataan dan perbuatan suaminya selama hidup. Seluruh tindak tanduk Nabi Muhammad SAW yang dirangkum dalam hadist menjadi jawaban atas persoalan kaum muslim. Informasi dari Asiyah menjadi rujukan saat para ahli kebingungan atas kebenaran hadits.

Kecerdasan dan kebijaksaan Aisyah diriwayatkan dalam hadist yang diceritakan Abu Musa,

Artinya: "Tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada Aisyah, kecuali kami mendapatkan jawaban dari sisinya." (HR> At-Tirmidzi)

Karakter Aisyah membuat kedudukannya jauh lebih baik dibanding wanita lain, seperti dijelaskan dalam hadist berikut

Artinya: Seperti diceritakan dari Abu Musa, Rasulullah SAW berkata, "Kedudukan Aisyah dibanding perempuan yang lain adalah seperti Tharid dan makanan lainnya." (HR.An-Nasa'i).

Tharid adalah makanan berbahan daging domba yang dianggap sebagai hasil masakan paling enak dan spesial, daripada olahan lainnya.

3. Aisyah Istri Rasulullah adalah wanita sempurna

Dalam suatu hadist dijelaskan, Aisyah menjadi salah satu wanita yang dianggap paling sempurna. Wanita lain yang seperti Aishah adalah Asiyah istri Fir'aun dan Maryam anak dari Ali Imran. Berikut hadist lengkapnya,

Artinya: Seperti dinarasikan dari Abu Musa Al-Ash'ari, Rasulullah SAW berkata, "Beberapa pria telah mencapai kesempurnaan namun tidak ada wanita yang mencapai kedudukan tersebut kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah istri Fir'aun. Dan jadikan Aisyah dibanding perempuan lain adalah seperti Tharid dan makanan lainnya." (HR. Ibnu Majah).

Aisyah kemudian diceritakan mendampingi Rasulullah SAW hingga meninggal dunia. Selanjutnya Aisyah ikut mengurus kepentingan umat dengan menyediakan informasi seputar praktik Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

4. Aisyah Istri Rasulullah sempat difitnah dan dibela Allah SWT

Seperti diceritakan dalam hadist riwayat Bukhari, Aisyah pernah dituduh berselingkuh dengan pria bernama Sofwan ibn Al-Muathal. Aisyah membela diri dengan mengatakan yang benar, namun tidak ada bukti yang mendukung pernyataan tersebut hingga gosip terus beredar di masyarakat.

Terkait hal ini, Allah SWT menurunkan ayat yang membuktikan kebenaran Aisyah, yang tidak seperti tuduhan lingkungan sekitar. Ayat ini adalah surat An-Nur ayat 11.

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar."



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar