Persoalan Limbah Bestu Scrap Chevron

LAMR Kawasan Mandau Tak Dihargai, Marwah Melayu Dilecehkan


Nusaperdana.com, Duri - Ulah limbah besi tua Scrap PT Chevron, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di kawasan Kecamatan Mandau tak dihargai. Marwah Melayu di Bumi Melayu Mandau, Negeri Junjungan nama lain dari Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dilecehkan pihak pemenang lelang limbah besi tua Scrap.

Cerita itu bermula dari hasil keputusan bersama tertuang dalam berita acara, lewat musyawarah dan mufakat antara para datuk, pagar negeri, Ormas, OKP di Dua Kecamatan, Mandau dan Bathin Solapan dan pihak perwakilan pemenang lelang limbah besi tua Scrap, pada Selasa (27/10) malam.

Sebelum berita acara diteken, diskusi tentang poin - poin kesepakatan cukup alot. Perwakilan pemenang tender, Perhatiken Sitepu didampangi rekannya meminta poin ke tujuh dihapus. Alasnya, poin ketujuh terkait pidana, sementara masalah eloknya diselesaikan secara adat.

"Para datuk, pagar negeri, pengurus Ormas dan OKP serta lainnya berbaik hati mengaminkan Perhatiken Sitepu. Berita acara kesepakatan diteken perwakilan pihak pemenang tender dan para datuk serta pengurus Ormas dan OKP beserta Lembaga adat di kawasan Mandau."

Kepada pihak pemenang lelang besi tua Scrap Chevron diberikan waktu seminggu untuk memberikan jawaban yang sudah disepakati bersama.

Tapi, apa yang terjadi. Pihak pemenang tender melaporkan sejumlah Datuk, pagar negeri dan sejumlah pengurus Ormas, OKP dan pengurus lembaga adat ke Polsek Mandau.

Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Mandau, Kompol Arvi Hariadi membenarkan adanya laporan pihak pemenang lelang limbah besi tua Scrap.

"Benar, perwakilan pemenang lelang melapor ke Polsek Mandau. Tapi Kapolsek Mandau tidak menjelaskan secara detil apa yang dilaporkan perwakilan pemenang lelang limbah besi tua Scrap."

Lantaran pihak pemenang lelang limbah besi tua Scarap melapor ke pihak berwajib. Para datuk, Ormas, OKP serta pengurus lembaga ada di kawasan Mandau menggelar pertemuan, pada Kamis (29/10) malam.

Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Revolaysia menegaskan, perwakilan dan pemenang lelang limbah besi tua Scrap sudah tak menghargai LAMR, Ormas, OKP serta lembaga adar yang berada di kawasan Mandau.

Tidak cuma itu, marwah melayu terkesan dilecehkan oleh perwakilan dan pemenang lelang besi tua Scrap.

"Pada saat diskusi dan musyawarah di gedung LAMR kawasan Kecamatan Mandau, pada Selasa (27/10) malam. Perwakilan pemenang lelang limbah besi tua Scrap, Perhatiken Sitepu sudah sepakat permasalahan diselesaikan secara adat."

Tapi, pihak pemenang lelang limbah besi tua Scrap melaporkan kita ke Polsek Mandau. Kita sudah tak dihargai dan marwah melayu sudah dilecehkan, jelasnya.

Saudara - saudara, apakah kita biarkan atau ditunggu berakhirnya berita acara sesuai hasil keputusan musyawarah! atau apa langkah kita lakukan selanjutnya? Ini menyangkut kehormatan dan martabat lembaga adat, anak kemenakan serta masyarakat di bumi melayu, tegas Datuk Fakhrudin Syarif menimpali.

Para datuk, para pagar negeri, meliputi Laskar Hulubalang, RMB, Lembaga Adat Sakai, Ormas dan OKP yang hadir memutuskan, agar para datuk sebagai perwakilan bertemu dengan Kapolsek Mandau untuk mempertanyakan sejauh mana laporan perwakilan pemenang lelang limbah besi tua Scrap PT Chevron.

Sementara, dari sumber yang layak dipercaya menyebutkan, pengangkutan limbah besi tua Scrap terus berlangsung dari areal PT Chevron ke Yard, tempat penumpukan limbah besi tua oleh pemenang lelang. (Putra)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar