Pasca Banjir melanda Pemukiman :

Masyarakat Duri Minta Pemkab Bengkalis Normalisasi Drainase Induk

Foto Drainase induk di ujung km 3 jalan Rangau

Nusaperdana.com,Duri - Banjir Musiman yang melanda pemukiman atau hunian di titik tertentu dan sebagian wilayah di Duri kota, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Provinsi jadi 'momok' menakutkan bagi masyarakat beberapa tahun belakangan ini. 

Soalnya, bila hujan intensitas tinggi dan  lama turun, titik tertentu dan sebagian kawasan pemukiman dan hunian masyarakat dilanda banjir. 

Seperti hujan dengan intensitas tinggi dan lumayan lama yang terjadi pada Selasa (1/3) dini hari lalu, picu banjir di pemukiman dan hunian masyarakat RT 07 RW 07, Kelurahan Babussalam, total 50 an rumah masyarakat tergenang dengan tinggi muka air mencapai 50 centimeter hingga 60 centimeter. 

Selain itu, masjid Muslimin yang berada di Jalan Nusantara 1, Kelurahan Babussalam terendam banjir di hari dan waktu yang sama. Padahal, selama ini masjid Muslimin selama ini tidak pernah terendam meski hujan intensitas tinggi turun mengguyur wilayah Duri sekitarnya. 

Masih di hari dan waktu yang sama, pemukiman dan hunian masyarakat terendam banjir di kawasan Jalan Tegal Sari, Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau. Total sepuluhan rumah tergenang disebabkan tingginya muka air berdampak kepada berbagai peralatan rumah tangga, seperti tempat tidur, sofa, dan lainnya rusak. Kalau pun peralatan rumah tangga masih bisa digunakan setelah air surut mesti dijemur berhari-hari lamanya. 

Secara geografis, daerah Duri yang berada di jalur Jalan Lintas Sumatera tidak termasuk kedalam rawan banjir. Banjir musiman yang melanda titik tertentu dan sebagian kawasan pemukiman dan hunian masyarakat saat hujan dengan intensitas tinggi turun dan lumayan lama dipicu lantaran sejumlah drainase induk yang terbentang di wilayah Duri kota tidak mampu menampung volume air yang tinggi sehingga meluap dan meredam rumah-rumah masyarakat. 

"Drainase induk yang terbentang di titik tertentu di wilayah Duri kota tidak berfungsi secara maksimal mengalirkan volume air saat hujan dengan intensitas tinggi picu banjir di lingkungan pemukiman dan hunian masyarakat," ujar Ketua RT 07 RW 7, Jhon Hendri sehari setelah banjir melanda rumah-rumah warganya. 

Saat banjir merendam sedikitnya 50 an rumah masyarakat di RT 07 pada Selasa (1/3) dini hari lalu kata Jhon Hendri, saya bersama warga dengan mengenderai sepeda motor berusaha mencari penyebab banjir dengan menyusuri salah satu drainase induk hingga ke Jalan Rangau kilometer 3.

Tiba, di Jalan Rangau kilometer 3 tampak jelas air yang mengalir  datang dari arah perkotaan Duri tidak lancar disebabkan polongan yang membelah Jalan aspal hotmix Rangau tidak maksimal mengalirkan air. Polongan itu kurang besar dan lebar sebabkan aliran air tidak lancar picu genangan sepanjang drainase hingga meluap ke rumah-rumah warga. 

"Solusinya drainase induk tersebut mesti dinormalisasi dan polongan yang membelah Jalan Rangau kilometer 3 diperbaiki. Jika perlu dibangun baru dengan box culvert biar aliran air lancar saat volume air tinggi ketika hujan deras turun," jelasnya. 

Untuk itu sambung Jhon Hendri, kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis lewat Dinas Terkait segera melakukam normalisasi drainase-drainase induk yang terbentang di wilayah Duri kota guna mengatasi persoalan banjir selama jadi 'momok' bagi sebagian masyarakat lantaran pemukiman dan huniannya dilanda banjir musiman, harapnya. 

Seorang ibu rumah tangga tak mau ditulis namanya mengaminkan Ketua RT 07 RW 07, Kelurahan Babussalam. Rumah kami kebanjiran, ini lagi bersih-bersih rumah Pak. Tidak cuma, rumah kami yang banjir, rumah warga lainnya tergenang air. Penyebabnya parit besar tak mampu menampung tingginya volume air, sehingga meluap menggenangi halaman dan masuk kedalam rumah. 

"Parit besar itu maunya dibersihkan dan diperlebar lagi agar mampu menampung air saat hujan deras mengguyur daerah Duri sekitarnya," sebutnya.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar